Jakarta – Salah satu perusahaan kargo udara direncanakan akan membuka freighter (pesawat angkutan kargo sendiri) dengan rute Timika-Ambon-Makassar-Singapura. Pesawat kargo ini dikhususkan untuk mengangkut hasil laut dari Indonesia Timur.
“Frekuensi penerbangan untuk mengangkut hasil laut ini 2 kali dalam seminggu, dengan kapasitas 16 ton,” kata Ketua Harian Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), Moh Abdi Suhufan, Jumat (28/6).
Dengan adanya pesawat kargo Timika-Ambon-Makassar-Singapura diharapkan dapat membantu eskportir maupun pelaku usaha hasil laut di Indonesia Timur.
Mahalnya biaya kargo udara memberi dampak pada usaha bisnis hasil laut. Dampak kenaikan biaya kargo udara tersebut menyebabkan pengiriman hasil laut dari Indonesia Timur mengalami hambatan dan penurunan volume.
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jumat (28/6) terus melakukan pembahasan mahalnya biaya kargo udara untuk mengangkut hasil laut tersebut.
Sebelumnya, ISKINDO mendesak pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk meninjau ulang kenaikan tarif angkutan udara, yang dampaknya telah dirasakan pelaku bisnis di sektor kelautan.
Mahalnya kargo udara akan mengganggu rantai produksi dan pemasaran. Sebab hasil laut yang ditransportasikan lewat udara terdiri dari berbagai macam produk seperti benih, ikan segar maupun olahan.
Komentar tentang post