Kedua, permasalahan pangkalan data kinerja blue economy industri perikanan di setiap daerah yang belum memenuhi standar. Masih banyak pelaku industri yang berfokus pada hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pengolahan hasil laut.
Ketiga, industri perikanan pada sebagian besar tiap daerah hanya dilakukan pada level usaha mikro kecil menengah (UMKM), sehingga volume produksinya masih bisa dikatakan cukup rendah.
Kurangnya pengetahuan dan bahan baku yang masih sulit, menjadi tantangan dalam mengembangkan usaha hasil olahan laut masyarakat.
Peran akademisi menjadi sangat penting untuk mengisi kekosongan pengetahuan masyarakat pesisir tersebut akan penerapan blue economy.
“Selain itu, kondisi saat ini menunjukkan bahwa hasil olahan laut Indonesia, seperti berbagai jenis ikan hingga rumput laut lebih banyak diekspor ke luar negeri dibandingkan di Indonesia,” ujar Vinda.





Komentar tentang post