redaksi@darilaut.id
Kamis, 4 Maret 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Bumi Sedang Sakit, Prof Alikodra: Sembuhkan dengan Prinsip Ekosofi

5 Februari 2021
Kategori : Berita, Konservasi
Banjir bandang  melanda 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (13/7). FOTO: BNPB

Banjir bandang melanda 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (13/7). FOTO: BNPB

Darilaut – Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University Prof Dr Hadi S Alikodra mengatakan kondisi bumi saat ini sedang sakit kronis.

Ini dibuktikan dengan banyaknya bencana alam yang terjadi. Tidak hanya di dalam negeri, namun juga terjadi di seluruh dunia.

Seperti dilansir Ipb.ac.id, dibutuhkan upaya umat untuk membumikan Ekosofi atau Ecologycal Philosophy, sebuah Era Baru Konservasi.

Hal ini dijelaskan Prof Alikodra dalam acara Webinar 11 th Fahutan Talks Series, Rabu (3/2). Prof Alikodra yang membedah buku karyanya dengan judul Era Baru Konservasi, salah satunya berisi tentang Ekosofi.

Prinsip Ekosofi merupakan filosofi keseimbangan yang bijak berlandaskan kesatuan utuh tiga dimensi. Yaitu intelektual, spiritual, dan emosional.

“Grand strategi agama, diturunkan menjadi etika ekosofi sebagai gerakan menyelamatkaan bumi beserta isinya,” ujarnya.

Prof Alikodra berharap Ekosofi ini menjadi mata ajaran wajib di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.

Mengenai Ekosofi, Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria mengatakan agama-agama di dunia sudah berbicara tentang ekologi, sebuah kerangka etik interaksi dengan alam. Hanya saja persoalannya selama ini adalah eksistensi kita selalu dikaitkan pada dua hal. Hubungan manusia dengan manusia (hablum minanas) dan hubungan manusia dengan Allah (hablum minAllah).

“Kita seringkali melupakan hubungan manusia dengan alam (hablum minal alam). Hubungan dengan alam ini jarang kita ungkap. Oleh karena itu, relasi dominasi manusia atas alam, berujung kerusakan alam,” kata Rektor Arif Satria, seperti dikutip dari Ipb.ac.id.

Buku Era Baru Konservasi karya Prof Alikodra, menurut Rektor, menjadi penting agar Ekosofi masuk dalam kerangka yang membumi.

Dalam pengelolaan sumberdaya alam, ada tiga pilar yang harus digunakan. Pilar normatif, pandangan tentang dunia atau world view dan kognitif atau pilar ilmu.

Menurut Arif, dalam pilar normatif ini siapa yang mengisi. Siapa yang dominan, maka akan berdampak ke pilar regulatif, wujud dari world view. Apabila Ekosofi ini sudah menjadi world view atau paradigma, maka kebijakan-kebijakan pun akan diisi oleh kebijakan pro lingkungan dan yang ke tiga adalah pilar kognitif atau pilar ilmu.

Arif mengatakan, diperlukan reideologi atas alam. Etika tidak hanya berlaku untuk manusia tapi juga etika berlaku untuk alam.

Semua agama, kata Rektor, menggali nilai-nilai dasar kerangka etik. Perlu dorongan agar khutbah pemuka agama bisa bicara tentang perubahan iklim dan kaitannya hubungan manusia dengan alam. Selain itu diperlukan reorientasi policy, kebijakan-kebijakan yang menghijaukan serta ilmu-ilmu tentang green sains.

Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno mengatakan buku ini mencakup hampir semua aspek analisis. Mulai dari satwa liar, pembangunan berkelanjutan, konflik pembangunan, sumberdaya alam, etika dan moral lingkungan, Ekosofi, kehidupan berkelanjutan dan sebagainya.

Turut serta memberikan tanggapan terhadap buku Era Baru Konservasi Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Indonesia Sarwono Kusumaadmadja, Anggota Dewan Pertimbangan Kalpataru Aca Sugandi, Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB University Dr Nyoto Santoso.

Tags: HidrometeorologiIPB UniversityMitigasi Bencana
BagikanTweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Tol laut. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Kemenhub Buka Tol Laut Kode T-19

4 Maret 2021
FOTO: LIPI
Berita

Kolaborasi, Kunci Kemandirian Bangsa dalam Penanganan Pandemi

3 Maret 2021
Sampah yang dibuang begitu saja di pinggir pantai. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Aktivitas Perikanan Tangkap Sumbang Limbah Plastik di Lautan

2 Maret 2021
Next Post
Hasil pantauan satelit BMKG terhadap dentuman yang didengar oleh masyarakat Kota Malang pada Selasa malam (2/2) dan Rabu dini hari (3/2). BMKG

Suara Dentuman di Malang Berasosiasi Dengan Aktivitas Petir

Ratusan karung sampah berupa plastik dikumpulkan berbagai pihak dalam kegiatan penanganan sampah di Pulau Bunaken. FOTO: KSDAE

Cuaca Ekstrem, Bunaken Banyak Dapat Kiriman Sampah

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Kamis, Maret 4, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Kemenhub Buka Tol Laut Kode T-19

Kolaborasi, Kunci Kemandirian Bangsa dalam Penanganan Pandemi

Aktivitas Perikanan Tangkap Sumbang Limbah Plastik di Lautan

Dampak Siklon Tropis Marian pada Gelombang Laut

Menelusuri Faktor Penyebab Pencemaran Air

Pelatihan Strategi Komunikasi Vaksinasi COVID-19 untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Gorontalo

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Profesor Riset LIPI: 10 Ribu Ton Merkuri Cemari Lingkungan Setiap Tahun

Waspadai Penurunan Tanah dan Intrusi Air Laut di Jakarta

Pengguna Surat Rapid Test Palsu Terungkap di Pelabuhan Samarinda

51 Pelabuhan Disiapkan untuk Angkutan Lebaran 2020

Kamera Jebakan untuk Memantau Maleo di Tangkoko

Kapal TNI Angkatan Laut Bantu Angkut Pemudik

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    251 bagikan
    Bagikan 251 Tweet 0
  • Pulau Mana Paling Luas Kawasan Terumbu Karang di Indonesia?

    5 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 0
  • Ternyata Ada Lembaga Pengelola WPP

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • WPP 715 Tertinggi Persentase Kawasan Konservasi Laut di Indonesia

    18 bagikan
    Bagikan 18 Tweet 0
  • Spesies Unik Pari (Hiu) Lontar…

    4 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version