“Pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021 jam 09.30 WITA kembali melanjutkan Pelayaran ke Bojonegara Banten. Kapal dan Tongkang masih dalam kondisi baik,” ujarnya.
Kamis 18 Februari 2021 Laut Jawa sudah mulai bergelombang dengan tinggi sekitar 2-3 meter. Nakhoda memutuskan berlindung di Pulau Masalembu. Jam 19.20 WITA akhirnya mengubah haluan dari 269 ke 292 Pulau Masalembu.
Pada saat itu, Laut Jawa semakin kuat ombaknya. Selama lebih kurang 24 Jam kapal bertahan dan jalan ditempat. Jarak ke Masalembu bukan berkurang malah bertambah sekitar 43 Mil.
“Sehingga sebagian crew sudah tidak kuat lagi, mereka berembuk untuk meneruskan atau putar balik dan akhirnya diputuskan kapal putar balik dengan mencari pulau terdekat yaitu Kepulauan Kangean,” katanya.
Pada Jumat 19 Februari 2021 Jam 20.30 kapal mengubah haluan dari 292 ke 140. Tetapi, sebelumnya tongkang sudah mulai miring kanan sedikit.
“Kemungkinan miring karena cargo longsong pengaruh ombak dan hujan,” kata Anang.
Kemudian pada 20 Februari 2021 sekitar jam 06.00 WITA Nakhoda memutuskan untuk ke anjungan guna melihat kondisi tongkang yang semakin miring kanan.
Saat itu, tongkang sudah mulai tidak sejalan dengan kapal tunda dan melintang karena ditiup angin dan hantaman ombak.
Akibatnya, tongkang semakin sulit dikendalikan di tengah kondisi ombak besar dan angin kencang.
Komentar tentang post