Darilaut – Indonesia memiliki 5.590 sungai induk dan 600 di antaranya berpotensi menimbulkan banjir. Daerah rawan banjir ini mencakup sungai-sungai induk dengan luas mencapai 1,4 juta hektar.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko mengatakan, banjir merupakan salah satu bencana rutin yang selalu melanda berbagai daerah di tanah air. Dampaknya sangat berat bagi masyarakat.
Terlebih di era pandemi ini, banjir akan memperburuk keadaan. Banjir akan menurunkan kemampuan masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan virus SARS-CoV-2.
Saat membuka webinar regional “Banjir Di Masa Covid 19: Kesiapsiagaan, Mitigasi Dan Pengelolaan Bencana“, Rabu (9/9), Handoko mengatakan, LIPI berupaya mengembangkan protokol dan mitigasi baru bencana banjir di tengah pandemi COVID-19. Melalui riset multidisiplin, LIPI berusaha memberikan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah banjir.
“LIPI membuka peluang kolaborasi riset, pemanfaatan fasilitasi riset bersama dan berkomitmen untuk terus meningkatkan sumber daya terkait dari seluruh sisi dan memberikan rekomendasi kebijakan terkait permasalahan ini,” kata Handoko seperti dikutip dari Lipi.go.id.
Menurut Direktur Perencanaan dan Evaluasi Aliran Sungai, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), M. Saparis Sudaryanto, perlunya mengenali kembali karakter alam di Indonesia.
Komentar tentang post