Darilaut – Banjir yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, Jumat (22/1), pukul 12.00 Wita, berdampak pada kerugian korban dan harta benda.
Tercatat pada Senin (24/1), pukul 14.00 WIB, peristiwa ini melanda 8 kecamatan, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kota Manado melaporkan 8 kecamatan terdampak banjir yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menginformasikan banjir berdampak pada jatuhnya korban meninggal dunia sebanyak 2 orang, luka berat 1 dan luka ringan 1. Saat banjir terjadi, lebih dari 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sementara itu, banjir juga berdampak pada kerugian material, antara lain rumah rusak berat 10 unit dan rusak sedang 3. BPBD mencatat fasilitas publik lain yang terdampak, sekolah dasar 20 unit, SMP 7 unit. Saat banjir terjadi tinggi muka air terpantau pada ketinggian 50 hingga 400 cm.
Banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi hingga daerah aliran sungai Sawangan dan Tondano meluap telah surut. Jaringan listrik dan telepon selular operator tertentu telah kembali normal.
Dilihat dari analisis InaRISK, Kota Manado termasuk wilayah administrasi yang berpotensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut, di antaranya 8 kecamatan yang terdampak banjir pada Januari 2020 ini. Luas bahaya banjir teridentifikasi seluas 2.040 hektar.
Komentar tentang post