redaksi@darilaut.id
Rabu, 10 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Erupsi Gunung Karangetang, Masyarakat Jangan Mendekati Zona Bahaya

Erupsi Gunung Karangetang, Masyarakat Jangan Mendekati Zona Bahaya

redaksi redaksi
9 Februari 2019
Kategori : Berita
Karangetang

Luncuran awan panas Gunungapi Karangetang. FOTO: TWITTER/SUTOPO PURWO NUGROHO

Bandung – Berkaitan dengan erupsi Gunungapi Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung merekomendasikan masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekati zona bahaya.

Zona perkiraan bahaya meliputi radius 2.5 km dari puncak Kawah 2 (utara) dan Kawah Utama (selatan), serta area perluasan sektoral dari puncak kearah Barat-Barat laut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Ir Kasbani M.Sc mengatakan, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang yang berada di area Barat laut-Utara dari Kawah 2, di antaranya Kampung Niambangeng, Kampung Beba dan Kampung Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas.

“Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke laut,” katanya.

Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan senantiasa menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang diharapkan untuk tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi yang tidak jelas sumbernya dan selalu mengikuti arahan dari BPBD Kabupaten Sitaro.

Karangetang merupakan salah satu gunungapi di Indonesia yang paling sering mengalami erupsi. Erupsi Gunung Karangetang umumnya bersifat efusif dan eksplosif. Efusif yaitu aliran/guguran lava dan awan panas. Esplosif, yaitu erupsi Strombolian dengan lontaran lava/batu pijar dan abu.

Dalam sejarahnya, ancaman bahaya berupa lontaran material dengan ukuran lapilli (diameter 2-64 mm) maksimum menjangkau radius kurang dari 2.5 km dari puncak. Sementara itu, material berukuran bom (diameter lebih dari 64 mm) umumnya menjangkau kurang dari radius 500 m dari puncak.

Secara visual dari Pos Pengamatan Gunungapi Karangetang yang berada sekitar 4,5 km di sebelah Baratdaya puncak Karangetang, umumnya tertutup kabut dan sesekali tampak jelas. Saat jelas, asap kawah teramati bertekanan lemah berwarna putih dengan ketinggian lebih kurang 150 meter di atas Kawah Utama (Selatan) dan lebih kurang 50 meter di atas Kawah Utara. Cuaca di sekitar gunungapi umumnya berawan hingga hujan.

Pemantauan aktivitas vulkanik yang dilakukan dari laut (dengan menggunakan speed boat) maupun dari darat (dengan menggunakan drone), menunjukkan bahwa aliran lava secara dominan bergerak ke arah Baratlaut-Utara yaitu ke arah Kali Malebuhe dari puncak hingga ke laut.

Aliran lava ini mengakibatkan tertutupnya akses jalan raya dari Kampung Batubulan ke jalur jalan di sisi sebelah Barat Pulau Siau. Akses menuju Kampung Batubulan saat ini hanya dapat dilalui melalui jalan setapak dari Kampung Nameng di sisi Timurlaut-Utara Pulau Siau.

Karangetang
Jalan di Kampung Batubulan dan Beba tertutup material lava pijar dan awan panas. FOTO: TWITTER/SUTOPO PURWO NUGROHO

Terindikasi adanya penumpukan lava di ketinggian sekitar 700 m di atas permukaan laut di alur aliran lava saat ini. Adanya penumpukan lava ini berpotensi untuk diikuti oleh penyimpangan arah aliran/guguran lava maupun awan panas ke arah Kali Batukole dan Kali Batuare (sebelah timur Kali Malebuhe) dan Kali Saboang (sebelah barat Kali Malebuhe).

Aktivitas vulkanik berupa gemuruh sesekali dapat terdengar dan bau belerang sesekali dapat tercium dari Pos PGA.

Aktivitas kegempaan secara umum masih teramati tinggi dan didominasi oleh gempa-gempa dengan konten frekuensi rendah seperti gempa guguran –maksimum pada 3 Februari 2019 dengan 173 kali kemunculan per hari.

Kegempaan dengan konten frekuensi tinggi seperti gempa vulkanik yang mengindikasikan pergerakan magma dari kedalaman ke permukaan juga masih terekam, meskipun jumlahnya tidak signifikan.

Kegempaan dengan konten frekuensi campuran, yaitu gempa Hybrid/Fase Banyak masih terekam mengindikasikan masih adanya potensi pertambahan volume lava yang dikeluarkan. Gempa Hybrid mencapai jumlah tertinggi pada 6 Februari 2019 dengan 118 kali kemunculan per hari.

Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang saat ini berada dalam kondisi sistem terbuka. Dalam kondisi sistem terbuka, pergerakan magma dari kedalaman ke permukaan dapat berlangsung cepat dan tanpa hambatan. Aktivitas vulkanik bersifat dinamis sehingga perlu dievaluasi secara rutin untuk mengestimasi potensi ancaman bahayanya.*

Tags: Gunung ApiGunung KarangetangKabupaten SitaroSulawesi Utara
Bagikan3Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi padang lamun (Seagrass). FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

10 Agustus 2022
Paus sperma terdampar di Pantai Dermaga Cinta, Banyuwangi, Jawa Timur. FOTO: KKP
Berita

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

10 Agustus 2022
Bulan Purnama. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

9 Agustus 2022
Next Post
Jailolo

Sore Ini, Kapal Pinisi Tiba di Jailolo

Citarum

Ini 10 Sungai Tercemar Plastik Terbanyak di Dunia, Citarum Teratas

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Rabu, Agustus 10, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

Pekan Ini Supermoon Terakhir Tahun 2022

Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia: Melindungi Alam Dengan Pengetahuan Asli

Pelaksana Uji Kompetensi Wartawan Harus Penuhi Ketentuan Dewan Pers

230 Tukik Lekang Dilepas di Pantai Polewali Mandar

REKOMENDASI

Kiat Jadi Ilmuwan Paus

Perikanan Berkelanjutan Diusung dalam Penyelenggaraan OOC di Bali

Pandemi Covid-19 Berpengaruh Positif Pada Kondisi Laut

Dua Kapal Vietnam Berbendera Malaysia Ditangkap di Natuna

Cara Nelayan Gorontalo Menjaga dan Melindungi Paus Pilot

BRIN Kelola Lima Kapal Riset

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    662 bagikan
    Bagikan 274 Tweet 162
  • Kegiatan Reklamasi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

    30 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 7
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Seperti Buatan Manusia, Ini Lubang Misterius di Dasar Laut Kedalaman 2.540 meter

    10 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 1
  • Bencana Kekeringan Melanda Lanny Jaya

    17 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 1
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk