Minggu, Juni 22, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Fenomena Alga Berbahaya di Teluk Ambon Tercatat Sejak 1990-an

redaksi
31 Oktober 2019
Kategori : Berita
0
Fenomena Alga Berbahaya di Teluk Ambon Tercatat Sejak 1990-an

Teluk Ambon. FOTO: DARILAUT.ID

“Populasi alga yang tidak kasat mata ini dapat mempengaruhi aspek: ekonomi dan kehidupan masyarakat di ekosistem, khususnya Teluk Ambon,” kata Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Nugroho Dwi Hananto di acara Talkshow Indonesia Science Expo, di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Kamis, (24/10).

Menurut Nugroho, Teluk Ambon merupakan perairan semi tertutup (semi-enclosed bay) yang dicirikan antara teluk bagian dalam dan teluk luar dipisahkan oleh sebuah ambang (sill) yang sempit dan dangkal. Kondisi ini menyebabkan terhambatnya sirkulasi massa air di teluk bagian dalam.

“Retensi Teluk Ambon mencapai tujuh tahunan, menyebabkan sirkulasi massa air tidak berjalan keluar. Fenomena alam ini, akan tumbuh unsur hara berlebih dan berakibat pada ledakan pertumbuhan alga,” ujarnya.

Advertisement

Profesor riset dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Sam Wouthuyzen mengatakan, akibat eutrofikasi menimbulkan beberapa kejadian marak alga dari jenis mikro alga berbahaya, diantaranya Pyrodinium bahamense var. compressum dan Gymnodinium bahamense, yang menyebabkan kematian pada manusia.

“Ditengarai ada dua penyebab utama eutrofikasi. Pertama, terjadi peningkatan jumlah penduduk. Kedua, pembukaan lahan yang cepat namun tidak tertata baik dan tidak ramah lingkungan,” katanya.*

Halaman 2 dari 2
Sebelumnya12
Tags: Alga BerbahayaLIPITeluk Ambon
Bagikan87Tweet16KirimKirim
Previous Post

Pemerintah Diminta Atasi Diskriminasi yang Dialami Awak Kapal Perikanan

Next Post

Intervensi Teknologi Penting Dalam Penanganan Sampah Plastik

Postingan Terkait

Sejumlah Negara Kecam Serangan AS Terhadap Iran, Saudi Arabia dan Kuwait: Tidak Ada Radiasi Nuklir

Sejumlah Negara Kecam Serangan AS Terhadap Iran, Saudi Arabia dan Kuwait: Tidak Ada Radiasi Nuklir

22 Juni 2025
Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah Indonesia

Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi Hingga Akhir Juni di Beberapa Wilayah Indonesia

22 Juni 2025

Sebagian Wilayah Indonesia Masih Musim Hujan, Kemarau 2025 Cenderung Berdurasi Pendek

Kapal Pesiar MV Heritage Adventurer Lanjutkan Perjalanan ke Togean

Kapal Pesiar MV Heritage Adventurer Berkunjung ke Gorontalo

Prof. Eduart: Perbaiki Sistem Pendidikan Secara Transparan dan Akuntabel

Tiongkok Meluncurkan Satelit Untuk Pemantauan Bencana Alam

Kembangkan Satelit Meteorologi, Prof. XU Jianmin Terima Penghargaan WMO

Next Post
Bersih Laut dan Pantai di 260 Pelabuhan

Intervensi Teknologi Penting Dalam Penanganan Sampah Plastik

Komentar tentang post

TERBARU

Sejumlah Negara Kecam Serangan AS Terhadap Iran, Saudi Arabia dan Kuwait: Tidak Ada Radiasi Nuklir

Hujan Lebat Masih Berpotensi Terjadi Hingga Akhir Juni di Beberapa Wilayah Indonesia

Sebagian Wilayah Indonesia Masih Musim Hujan, Kemarau 2025 Cenderung Berdurasi Pendek

Kapal Pesiar MV Heritage Adventurer Lanjutkan Perjalanan ke Togean

Kapal Pesiar MV Heritage Adventurer Berkunjung ke Gorontalo

Prof. Eduart: Perbaiki Sistem Pendidikan Secara Transparan dan Akuntabel

AmsiNews

REKOMENDASI

Topan Super Noru Sedikit Melemah Setelah Mendarat di Pulau Luzon

Terapi Plasma Convalescent Sudah Sejak Satu Abad Lalu

Bibit Siklon Tropis 99W Berkembang di Laut Filipina, 98W di Timur Palau

Agustus ini Mahasiswa UGM Ekspedisi ke 2 di Sangihe

Hoaks Kangkung yang Mematikan

300 Ekor Lobster Amerika Dimusnahkan Balai Karantina Ikan Jakarta

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.