Darilaut – Gempabumi tektonik yang mengguncang Morotai magnitude 6,8, Kamis (4/6) sore akibat subduksi Lempeng Laut Filipina.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,93 LU dan 128,19 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 99 km arah Utara Kota Daruba, Kabupaten Pulau Morotai.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menyusup di bawah Wilayah Maluku Utara,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam siaran pers, Kamis (4/6).
Menurut Rahmat, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa ini berada pada kedalaman 111 km. Guncangan gempa dirasakan di daerah Morotai IV MMI (Modified Mercalli Intensity). Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Sementara di Manado, Bitung, Minahasa, Bolmong, Ternate, Sitaro, Tahuna, Tobelo, Sofifi, dan Talaud getaran ini dirasakan II-III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.*
Komentar tentang post