Darilaut – Kondisi sektor perikanan hingga akhir April ini masih diwarnai dengan menurunnya harga pada sejumlah komoditi.
Di Pantai Utara Jawa (Pantura) pembudidaya resah karena harga ikan bandeng cenderung turun. Sementara di Tegal, harga ikan hasil tangkapan nelayan anjlok hingga 60 persen.
Menurut Ketua Dewan Pembina Serikat Petambak Pantura Indonesia (SPPI) Riyono, saat ini sektor budidaya perikanan menghadapi pukulan yang sangat berat. Selain harga hasil budidaya yang cenderung turun, harga pakan naik karena imbas bahan baku impor.
“Kawan-kawan petambak mulai resah karena harga ikan bandeng yang cenderung turun, pasar yang tidak pasti dan langkah recovery masih gelap,” kata Riyono, Rabu (29/4).
Berdasarkan data yang dimiliki SPPI khususnya di wilayah Pemalang dan Kabupaten Pekalongan, saat ini potensi udang vaname yang siap panen sebanyak 500 ton.
Data koperasi perikanan darat Minorejo tahun 2019 produksi ikan bandeng sebesar 662, 239 ton. Dengan 58 petambak mulai dari produksi minimal 2 – 50 ton per tahun.
Riyono berharap pemerintah dapat mengambil langkah terhadap keluhan petambak. Seperti mencarikan pasar ikan bandeng dengan harga memadai.
“Kami berharap BUMN (Badan usaha Milik Negara) bisa membeli panen petambak. Kemudian dimasukkan dalam paket jaring pengaman sosial pemerintah,” katanya.
Komentar tentang post