Darilaut – Berkaitan dengan Hari Mangrove Sedunia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penanaman mangrove di sejumlah lokasi di Indonesia.
Di Aceh Besar, penanaman mangrove berada di lokasi yang sempat hancur pascatsunami 2004. Selain berfungsi sebagai penyerap karbon di udara, ekosistem mangrove memiliki fungsi secara fisik, biologis dan ekonomis.
Aksi penanaman pada Selasa (4/8) berada di Desa Lam Guron, Peukan Bada. Penanaman dilakukan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE)-KLHK, bersama unsur pemerintah Provinsi Aceh. Selain itu, UPT KLHK lingkup Provinsi Aceh seperti BBTN Gunung Leuser, Balai Gakkum Wilayah Sumatera, BKSDA Aceh, BPDASHL Krueng Aceh, BPKH XVIII Banda Aceh, dan BPHP Wilayah I Banda Aceh.
Tahun ini peringatan Hari Mangrove Sedunia direfleksikan melalui Gerakan Penanaman 2.020 batang Mangrove secara serentak di setiap provinsi.
Di Pekanbaru, Balai Besar KSDA Riau melakukan kegiatan penanaman mangrove dalam rangka Hari Mangrove Sedunia dan 75 Tahun Indonesia Merdeka di Bandar Bakau, Kelurahan Pangkalan Sesuai, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai.
Acara dihadiri Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Gubernur Riau, Walikota Dumai, Unsur Forkompinda Prop Riau/Kota Dumai, UPT Lingkup Kemen LHK di Provinsi Riau, dan UPTD Prov Riau/Kota Dumai. Selain itu, Unsur Perusahaan Lingkup Kota Dumai, Yayasan Konservasi Alam Nasional, Masyarakat Petani/Penggiat Mangrove Kota Dumai serta Media cetak dan elektronik.
Komentar tentang post