Darilaut – Balai Taman Nasional (TN) Manusela mengamankan sebanyak 471 telur penyu. Telur penyu tersebut berasal dari 5 lubang peneluran yang berbeda di pesisir pantai Resort Sasarata.
Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Wahai Balai KSDA Maluku yang tergabung dalam tim monitoring habitat penyu mengamankan telur-telur tersebut untuk menghindari ancamam predator maupun yang akan mengambil telur penyu tersebut. Selanjutnya, tim monitoring menyiapkan penetasan semi alami.
Pengamanan telur-telur penyu tersebut dilakukan tim monitoring yang bekerja selama 10 hari menyisir pantai berpasir di Resort Sasarata.
Hasil identifikasi, dari 471 telur penyu terdapat 377 butir telur berasal dari penyu sisik. Sisanya sebanyak 94 butir telur berasal dari penyu hijau.
Penyu merupakan salah satu satwa peraiaran yang mendapatkan prioritas untuk dilindungi. Selain menjadi penyeimbang ekosistem, satwa ini menjadi indikator kesehatan lingkungan.
Penyu akan kembali ke lokasi asal untuk bertelur. Bila telur-telur penyu ini menetas dan pergi menuju laut, maka kelak tukik-tukiknya akan kembali untuk bertelur di tempat ini, setelah dewasa.
Ancaman nyata penyu di pesisir pantai Sasarata TN Manusela selama ini adalah soa soa (biawak) dan manusia.
Komentar tentang post