Darilaut – Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia masih membutuhkan kapal dalam jumlah yang tidak sedikit.
Selama ini kebutuhan-kebutuhan kapal tersebut sebagian telah dipenuhi oleh negara secara bertahap. Kebutuhan pembangunan kapal ini khususnya untuk angkutan perintis, tetapi tidak untuk angkutan komersial.
Oleh karena itu, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan selalu mendorong terjadinya kolaborasi pelayaran dan galangan kapal nasional. Terutama penyediaan kebutuhan dalam negeri melalui galangan kapal domestik.
Dengan cara kolaborasi tersebut, sektor kelautan Indonesia dapat lebih cepat berkembang bahkan akan mendukung terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
“Kita di Indonesia masih butuh kapal-kapal seperti kapal kontainer, kapal general cargo, tug and barge, bulk carrier, kapal angkut semen, cemical, kapal oil and gas bahkan kapal-kapal offshore. Apalagi, sebagian kapal berbendera Merah Putih sudah waktunya untuk diremajakan sehingga kebutuhan akan kapal selalu meningkat,” kata Direktur Perkapalan dan Kepelautan Capt. Hermanta.
Saat membacakan sambutan Dirjen Perhubungan Laut R.Agus H. Purnomo pada acara Keel Laying Ceremony pembangunan dua unit kapal angkut semen di galangan kapal PT Sumber Marine Shipyard, Batam, Hermanta menjelaskan kolaborasi tersebut sangat dibutuhkan terutama untuk meningkatkan kegiatan pembangunan kapal di dalam negeri dan memenuhi kebutuhan kapal-kapal berbendera Indonesia.
Komentar tentang post