Darilaut – Sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dan Filipina berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kemaritiman meskipun kedua negara masih berada dalam situasi pandemi.
Semangat ini telah menjadi pemicu bagi pemerintah Indonesia dan pemerintah Filipina menyelenggarakan pertemuan ke-11 Joint Permanent Working Group on Maritime and Ocean Concerns (JPWG-MOC). Pertemuan ini berlangsung secara daring pada Senin (24/5).
Format JPWG-MOC yang dilaksanakan secara paralel terbagi dalam 4 sub-working groups untuk membahas isu-isu spesifik secara komprehensif. Seperti implementasi persetujuan Zona Ekonomi Eksklusif, kerja sama perikanan, penegakan hukum dan Search and Rescue (SAR), serta kerja sama di forum regional atau multilateral.
Pertemuan ke-11 JPWG MOC telah menghasilkan beberapa kesepakatan. Pertama, tindak lanjut kerja sama NAMRIA, Badan Informasi Geospasial (BIG) dan at Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) sebagai implementasi persetujuan Zona Ekonomi Eksklusif dan peningkatan komunikasi antara ketiga lembaga.
Kedua, pembaruan Memorandum Saling Pengertian mengenai kerja sama kelautan dan perikanan. Ketiga, diskusi yang lebih intensif antara instansi relevan dalam meningkatkan kerja sama di bidang keamanan dan keselamatan maritim.
Komentar tentang post