Ilham mengatakan pemilihan rumput laut sebagai bahan kemasan karena di dalamnya mengandung senyawa karagenan. Senyawa ini merupakan salah satu fikokoloid yang menunjukkan kemampuan pembentukan film yang sangat baik.
Dalam pembuatan bioplastik rumput laut menggunakan karagenan sebagai bahan utama. Lalu, diberikan penambahan bahan pendukung yaitu gliserol, air dan beeswax.
Berikuntnya, karagenan dicampur dengan air dan gliserol untuk dipanasakan lalu diberikan tambahan beswax. Setelah larut lalu disaring yang selanjutnya dicetak sebagai kemasan makanan. Terakhir dilakukan proses pengeringan sebelum siap digunakan.
Menurut Arif gagasan kemasan makanan dari rumput laut ini menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi persoalan sampah plastik, terutama pencemaran laut akibat sampah plastik termasuk styrofoam.
Kemasan makanan dari rumput laut ini memiliki nilai aman bagi makanan dan lingkungan. Selain dapat terdegradasi di alam juga bisa menjadi pupuk organik bagi tanaman.
Kalau Styrofoam, kata Arif, setelah dipakai tidak punya nilai ekonomis, hanya menjadi limbah yang mencemari lingkungan dengan waktu urai yang sangat lama,” ujarnya.
Saat ini, tim mahasiswa terus melakukan pengembangan dan evaluasi guna mendapatkan formula terbaik agar diperoleh kemasan yang lebih layak pakai.
Komentar tentang post