Darilaut – Pemerintah Iran membantah tuduhan pemerintah Amerika Serikat (AS) bahwa pesawat tak berawak (drone) Iran menyerang kapal tanker kimia milik Jepang di Samudera Hindia.
Pada Sabtu (23/12), Departemen Pertahanan AS mengatakan apa yang mereka sebut sebagai drone serangan satu arah yang ditembakkan dari Iran menghantam kapal tanker tersebut.
Melansir Nippon Hoso Kyokai (NHK), Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, membantah tuduhan tersebut pada konferensi pers Senin (25/12), dan menyebutnya tidak ada gunanya.
Menurut Kanaani, pemerintah AS bertanggung jawab atas “mulainya perang Gaza dan kelanjutannya selama lebih dari dua setengah bulan.”
Kanaani mengatakan pemerintah AS tidak dalam posisi untuk melontarkan tuduhan dan klaim terhadap pihak lain.
Iran juga membantah terlibat dalam serangan kelompok Houthi anti-pemerintah Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah sebagai pembalasan atas serangan Israel di Gaza.
Pada hari Sabtu, Korps Garda Revolusi Iran memperingatkan bahwa jika Israel terus melakukan pembunuhan, Amerika Serikat dan sekutunya “harus menunggu lahirnya kekuatan perlawanan baru dan penutupan saluran air lainnya,” termasuk Laut Mediterania.
Serangan drone terhadap kapal tanker Jepang menimbulkan kebakaran pada badan kapal. Namun api berhasil dipadamkan.