Kamis, November 27, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

IUCN: Perikanan Tuna Menuju Pemulihan, Hiu dan Pari Terancam Punah

redaksi
5 September 2021
Kategori : Berita, Konservasi
0
Indonesia Leader Penangkapan Tuna Satu per Satu di Dunia

Ikan tuna sirip kuning atau madidihang (Thunnus albacares). FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Hasil pembaruan IUCN Red List of Threatened Species™ empat spesies tuna yang ditangkap secara komersial di lautan sedang menuju pemulihan karena adanya pemberlakuan kuota penangkapan ikan regional selama dekade terakhir ini.

Namun, pemulihan pada beberapa spesies tuna ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan pada spesies laut, seperti hiu dan pari dunia. Hiu dan pari terancam punah terutama karena penangkapan ikan yang berlebihan, ditambah dengan hilangnya dan degradasi habitat, serta perubahan iklim.

Hal ini disampaikan pada Kongres Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) di Marseille, Marseille, Prancis, 4 September 2021.

Daftar Merah IUCN sekarang mencakup 138.374 spesies di mana 38.543 di antaranya terancam punah.

Direktur Jenderal IUCN Dr Bruno Oberle, mengatakan pembaruan Daftar Merah IUCN hari ini adalah tanda yang kuat bahwa, meskipun meningkatnya tekanan di lautan kita, spesies dapat pulih jika negara benar-benar berkomitmen pada praktik berkelanjutan.

“Negara-negara dan lainnya yang sekarang berkumpul di Kongres Konservasi Dunia IUCN di Marseille harus memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan ambisi konservasi keanekaragaman hayati, dan bekerja menuju target yang mengikat berdasarkan data ilmiah yang baik. Penilaian Daftar Merah ini menunjukkan betapa eratnya kehidupan dan mata pencaharian kita terkait dengan keanekaragaman hayati,” kata Bruno.

Halaman 1 dari 5
12...5Selanjutnya
Tags: IUCNKomodoKongres Konservasi Dunia IUCNperikanan berkelanjutanperikanan tunaSharks and Rays
Bagikan5Tweet2KirimKirim
Previous Post

Kongres IUCN, Hiu dan Pari Terancam Punah

Next Post

Tuna Sirip Kuning Mulai Masuk ke Teluk Tomini

Postingan Terkait

Rehabilitasi Ira Puspadewi: Publik Apresiasi Presiden, Namun Kritik Keras Sistem Peradilan

Rehabilitasi Ira Puspadewi: Publik Apresiasi Presiden, Namun Kritik Keras Sistem Peradilan

27 November 2025
Badai Siklon Senyar Mendekati Pendaratan di Pantai Barat Malaysia

Badai Siklon Senyar Mendekati Pendaratan di Pantai Barat Malaysia

27 November 2025

UNG Raih Predikat Unggul SIMKATMAWA 2025, Bukti Tata Kelola Kemahasiswaan Berjalan Optimal

UNG Perkuat Kapasitas Hukum ASN BPN Gorontalo Lewat Sosialisasi Bantuan Hukum

Topan Koto Mengarah ke Pantai Vietnam

Badai Tropis Koto Akan Menguat Menjadi Topan di Laut Cina Selatan

Badai Siklon Senyar Tinggalkan Jejak Kehancuran di Sumatra Utara dan Aceh

Fenomena Siklon Tropis Senyar di Selat Malaka Jarang Terjadi

Next Post
Tuna Sirip Kuning Mulai Masuk ke Teluk Tomini

Tuna Sirip Kuning Mulai Masuk ke Teluk Tomini

Komentar tentang post

TERBARU

Rehabilitasi Ira Puspadewi: Publik Apresiasi Presiden, Namun Kritik Keras Sistem Peradilan

Badai Siklon Senyar Mendekati Pendaratan di Pantai Barat Malaysia

UNG Raih Predikat Unggul SIMKATMAWA 2025, Bukti Tata Kelola Kemahasiswaan Berjalan Optimal

UNG Perkuat Kapasitas Hukum ASN BPN Gorontalo Lewat Sosialisasi Bantuan Hukum

Topan Koto Mengarah ke Pantai Vietnam

Badai Tropis Koto Akan Menguat Menjadi Topan di Laut Cina Selatan

AmsiNews

REKOMENDASI

Gempa Bumi Magnitudo 6,3 di Kabupaten Donggala Tidak Berpotensi Bahaya Ikutan

Kekeringan Memburuk di Eropa, Muncul Peringatan “Hungersteine” atau “Batu Kelaparan”

Lantik Sejumlah Pejabat, Rektor UNG Mengingatkan Tantangan yang Lebih Berat

PVMBG Masih Mendalami Keterkaitan Letusan dengan Tsunami

Topan Yutu di Samudera Pasifik Timur Laut Filipina

Kapal Wijaya Kusuma Kandas di Perairan Karang

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.