Makassar – Hingga tahun 2019 ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melatih sebanyak 403 observer. Para observer ini melakukan pemantauan kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan secara langsung di atas kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP M Zulficar Mochtar mengatakan, tujuan kegiatan pemantauan untuk mendapatkan data yang obyektif dan akurat pada kegiatan penangkapan dan pemindahan ikan. Pada Februari 2019, telah ditetapkan 80 orang Observer Reguler yang ditempatkan pada 30 pelabuhan perikanan di Indonesia.
Penempatan pemantau (observer on-board) ini sebagai salah satu terobosan penting dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan data operasional penangkapan ikan. Baik itu di atas kapal penangkap dan pengangkut ikan.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap juga telah melakukan kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi dan pelaku usaha agar dapat menghasilkan data yang akurat. Dengan data ini, dapat secara langsung memperbaiki kualitas data hasil tangkapan ikan.
Penandatangan Perjanjian Kerja Sama telah dilakukan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan 11 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan tentang Pengumpulan dan Pengolahan Data Operasional Penangkapan Ikan Di Atas Kapal Penangkap Ikan.
“Melalui kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan peran dan kontribusi dunia kampus baik dosen maupun mahasiswa dalam mengumpulkan data perikanan sekaligus sebagai bagian dari penyelesaian studi bagi mahasiswa di kampus masing-masing,” kata Zulficar, dalam acara acara Temu Koordinasi Teknis Pelaksanaan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (Wilayah Timur) dan Bimbingan Teknis Pengumpulan dan Pengolahan Data Operasional Penangkapan di Atas Kapal Penangkap Ikan, Senin (13/5).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, pejabat lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dari Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. Selain itu, perwakilan Dinas Perikanan Kabupaten/Kota dari Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Kemudian, perwakilan mahasiswa peserta Bimtek dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Halueleo, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Pattimura, Universitas Khairun dan Universitas Papua.*
Komentar tentang post