Darilaut – Kondisi tubuh paus pembunuh Penduduk Selatan yang terancam punah mencerminkan perubahan jumlah ikan salmon Chinook di Sungai Fraser dan Laut Salish.
Hal ini menurut penelitian terbaru dengan menggunakan fotogrametri udara dari pesawat tanpa awak (drone) untuk melacak perubahan kondisi tubuh paus pembunuh dari waktu ke waktu.
Studi ini berjudul “Survival of the Fattest: Linking body condition to prey availability and survivorship of the killer whales.” Studi menemukan bahwa kondisi tubuh yang buruk membuat paus lebih mungkin mati.
Temuan baru yang diterbitkan di Ecosphere menyoroti pemantauan paus orca yang terancam punah melalui fotogrametri udara. Metode ini dapat mendeteksi individu paus pembunuh yang mengalami penurunan kondisi dan dapat memberikan sistem peringatan dini.
Melansir Sanjuanjournal.com sebanyak 74 orca Residen Selatan membentuk tiga polong yang dikenal sebagai J, K, dan L. Setiap polong terdiri dari kelompok sosial dan keluarga yang berbeda.
Penelitian menunjukkan bahwa kondisi tubuh paus J pod membaik ketika kelimpahan salmon Chinook lebih tinggi di Laut Salish dan sungai Fraser River.
Kondisi tubuh polong L membaik ketika kelimpahan salmon Chinook lebih tinggi pada anak sungai Puget Sound, meskipun hubungan tersebut lebih lemah dibandingkan polong J dan Chinook Sungai Fraser.
Komentar tentang post