Jakarta – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan alat yang mampu mengubah limbah anorganik, seperti sampah plastik menjadi bahan bakar berupa bio oil dan biogas.
Dalam laman Ugm.ac.id disebutkan alat tersebut berupa furnace atau pemanas yang dinamai AL-Production, dibuat oleh Yanditya Affan Almada dari D3 Teknik Mesin Sekolah Vokasi. Dalam pengembangannya Affan dibantu oleh Refandy Dwi Darmawan dari Fakultas Kehutanan.
“Kami mengembangkan teknologi yang mampu mengubah sampah anorganik seperti plastik menjadi bahan bakar melalui proses pirolisis,” kata Affan, Rabu (31/7) saat konferensi pers di Gedung Pusat UGM.
Affan menggunakan mekanisme pirolisis yaitu proses memanaskan plastik tanpa oksigen dalam temperatur tertentu serta teknik destilasi. Sementara peralatan yang dikembangkan berupa pipa yang terhubung dengan tabung kedap udara bertekanan tinggi berbahan stainless steel. Sementara untuk sumber energi yang berfungsi sebagai pemanas menggunakan aliran listrik.
“Awalnya kami kembangkan dengan menggunakan sumber energi api, tapi hasilnya kurang bagus karena suhu yang dihasilkan tidak bisa dikontrol. Lalu kita ubah dengan energi listrik dan hasilnya lebih optimal,” ujar Affan.
Affan, pria asal Dusun Beran, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta ini mengatakan, cara kerja alat dimulai dengan memasukan sampah plastik ke dalam tabung vakum.
Komentar tentang post