Jakarta – Malam ini, Selasa (9/7) sedikitnya 150 pencinta laut silaturahmi dan diskusi terbuka di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Ramah tamah ini untuk membangun kerja bersama dalam melindungi laut nusantara, serta sosialisasi Our Ocean Conference (OOC) 2018 yang akan berlangsung di Bali.
Kegiatan ini, untuk menjalin komunikasi dengan pelaku usaha dalam pengembangan wisata bahari berkelanjutan. Selain itu, bersinergi mengampanyekan wisata Bahari berwawasan lingkungan.
Keindahan dan potensi laut, membawa sektor pariwisata menjadi unggulan untuk meningkatkan devisa. Sebagian besar peluang itu, ada pada wisata bahari. Namun, dampak negatif salah satunya sampah, yang perlu diantisipasi dengan sebuah gerakan Pengembangan Wisata Bahari Berwawasan Lingkungan.
Karena itu, menciptakan lingkungan laut yang indah, bersih dan berkelanjutan perlu dilakukan dengan membangun kemitraan dengan komunitas pencinta laut. Hal ini merupakan keharusan bagi pemerintah untuk mencari solusi jangka panjang untuk keberlangsungan laut Indonesia.
Indonesia tahun ini akan menjadi tuan rumah pertemuan Internasional OOC. Bertepatan dengan itu, di bulan Oktober akan dilakukan pertemuan World Bank/IMF. Perhelatan internasional ini dapat menjadi momentum bersama untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak tinggal diam dalam mencari dan dan mengiplementasikan solusi yang ada.
Untuk mewujudkan perairan laut yang bersih, sehat dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut, sangat diperlukan kepedulian dan partisipasi semua pihak. KKP menyelenggarakan Silaturahim Komunitas Pecinta Laut Nusantara dan sosialisasi OOC 2018, yang dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Diskusi terbuka dapat disaksikan langsung melalui akun twitter @kkpgoid.*
Komentar tentang post