Darilaut – Masyarakat dapat memanfaatkan air ketika musim hujan sudah mulai turun di beberapa wilayah.
Meskipun hujan berintensitas tinggi yang dipicu oleh fenomena La Nina mungkin berdampak buruk kepada kehidupan masyarakat, air hujan dapat dimanfaatkan untuk beberapa kebutuhan.
Air hujan dapat ditampung dan digunakan saat musim kemarau tiba. Air hujan bisa juga dialirkan ke sumur untuk menambah debit air tanah.
Peneliti Universitas Gadja Mada Agus Maryono dalam diskusi virtual dalam konteks fenomena La Nina, Oktober lalu mengatakan, air hujan yang turun dapat ditampung sebagai cadangan air.
Terkait dengan ketahanan pangan, kata Agus, air hujan dapat disulap menjadi pupuk dan pestisida alami. Air hujan dapat dimanfaatkan dalam budidaya ikan.
Pemanfaatan tersebut sudah lama dilakukan di tengah masyarakat dengan istilah panen hujan atau rainwater harvesting.
Saat melakukan panen hujan dikenal dengan langkah TRAP atau tampung dan manfaatkan (T), resapkan ke tanah (R), alirkan ke drainase (A) dan pelihara masyarakat (P).
Pemanfaatan tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk konsumi rumah tangga, tetapi juga kawasan Industri.
Peneliti Universitas Gadja Mada Agus Maryono dalam diskusi virtual dalam konteks fenomena La Nina, Oktober lalu mengatakan, gerakan panen air hujan ini telah dilakukan berbagai komunitas di banyak wilayah seperti di Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Komentar tentang post