Tangerang – Kepala Badan Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan Dr I Nyoman Radiarta mengatakan, peran ekosistem mangrove sangat penting sebagai penyedia jasa lingkungan untuk menyimpan serta menangkap karbon (carbon storage and sequestration).
Menurut Nyoman, ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis dan ekonomis, antara lain sebagai pencegah intrusi air laut ke darat dan sebagai daerah pemijahan ikan (fish nursery ground).
“Mangrove penting dalam upaya global untuk menurunkan gas rumah kaca,” kata Nyoman dalam lokakarya Identifikasi Faktor Kunci Sukses dan Keekonomian Restorasi Mangrove Berbasis Masyarakat di Tangerang, Banten. Kegiatan ini diprakarsai World Resources Institute (WRI) Indonesia.
Melalui lokakarya ini, berbagai rekomendasi dihasilkan dan menjadi masukan untuk merinci dan mengarusutamakan Kerangka Strategi Karbon Biru Indonesia atau Indonesia Blue Carbon Strategy Framework (IBCSF).
Direktur Eksekutif Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF) Dr Tony Wagey mengatakan, kerangka Strategi Karbon Biru Indonesia akan memuat berbagai elemen kunci percepatan investasi restorasi dan konservasi mangrove berkelanjutan.
“Mulai dari segi kelembagaan dan kebijakan, riset ilmiah, peningkatan kesadaran masyarakat akan dampak sosial dan ekonomi. Hingga identifikasi model pendanaan yang efektif untuk mengimplementasikan IBCSF,” kata Tony.*
Komentar tentang post