Darilaut – Perahu mulai disiapkan. Usman Inaku (63 tahun) nelayan Kelurahan Leato Selatan, Kota Gorontalo itu akan melaut.
Waktu di pesisir Tekuk Tomini menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Sebelum mentari terbit di ufuk timur, Usman mengecek tangki bahan bakar yang diisi penuh, mesin dan kelistrikan dipastikan berfungsi sempurna.
Balok es dikemas dalam boks untuk mengawetkan hasil tangkapan nanti, dan tidak lupa makanan yang sudah disiapkan istri ikut dibawa sebagai bekal selama melaut.
Usman membutuhkan perjalanan lebih dari satu jam ke tempat penangkapan ikan pelagis, terutama tuna. Ikan tuna merupakan salah satu komoditi yang sering dipatok dengan harga tinggi oleh penampung.
Rata-rata nelayan di Kelurahan Leato Selatan mengeluarkan biaya Rp 2 juta untuk sekali melaut.
Dengan biaya tersebut, Usman dapat menempuh jarak sekitar 70 mil laut, bahkan lebih. Jika hasil tangkapan ikan banyak hanya dalam beberapa jam, nelayan ini akan kembali
Namun, ekpektasi tidak sejalan dengan realita. Hasil tangkapan sering kali tidak menentu dan cenderung sedikit, pulang tentu bukanlah pilihan yang tepat karena modal yang telah dikeluarkan tidaklah sedikit.
Apabila modal untuk melaut belum mencukupi dengan hasil tangkapan, Usman dan nelayan lainnya akan bertahan di tengah laut selama 3 sampai 4 hari.