Darilaut – Fosfor dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Akan tetapi, fosfor sebagai bahan utama pupuk telah menimbulkan masalah lingkungan yang serius.
Salah satunya, fosfor yang lepas dan masuk ke perairan darat hingga ke laut telah memicu pertumbuhan sargassum dalam jumlah banyak.
Pelepasan fosfor dan zat kimia lain yang berlebihan yang dikenal sebagai nutrisi tersebut menjadi wabah di laut.
Secara global, hilangnya fosfor dari daratan ke perairan telah meningkat dua kali lipat dalam satu abad terakhir dan terus meningkat.
Meskipun ada upaya besar-besaran untuk mengurangi polusi nutrisi, Kepala Cabang Kelautan dan Air Tawar Program Lingkungan PBB (UNEP), Leticia Carvalho, mengatakan, pelepasan fosfor telah melampaui kemampuan bumi untuk mengatasinya.
Sebanyak 80 persen mineral hilang atau terbuang saat digunakan. Selain dampak buruk terhadap lingkungan, hal ini juga merugikan petani, pemilik pabrik, dan pihak lain sebesar US$265 miliar per tahun.
“Kita sudah lama melewati garis merah polusi fosfor dan dampaknya terhadap bumi sangat buruk,” kata Carvalho.
Jika umat manusia terus melakukan hal ini, “kita berisiko membahayakan ekosistem yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia,” ujar Carvalho, seperti dikutip dari Unep.org.
Umat manusia tidak harus berhenti menggunakan fosfor. Hanya saja, kuncinya adalah penggunaan fosfor secara lebih berkelanjutan dan mencegah jumlah fosfor yang berlebihan merembes ke lingkungan.