Darilaut – Peneliti paus di Australia menyerukan larangan tur yang memungkinkan orang berenang dengan paus bungkuk (humpback whales). Interaksi itu dinilai mengganggu mamalia laut pada saat migrasi tahunan di lepas pantai timur Australia.
Melansir Abc.net.au, tur berenang dengan paus telah beroperasi di Queensland selama tujuh tahun. Jasa wisata tersebut menawarkan kesempatan kepada pelanggan untuk lebih dekat dengan hewan laut besar tersebut.
Kemunculan paus bungkuk telah menjadi daya tarik utama di pantai Fraser dan Sunshine. Tetapi sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga non profit Pacific Whale Foundation telah menemukan bahwa tur tersebut menyebabkan perubahan perilaku yang signifikan pada paus bungkuk.
Pimpinan ahli biologi Pacific Whale Foundation, Stephanie Stack, menjelaskan kekhawatiran tersebut. Yang menjadi perhatian kami, paus bungkuk itu kurang istirahat, karena Teluk Hervey seharusnya menjadi tempat istirahat saat migrasi ke selatan.
“Mereka menghabiskan lebih banyak energi untuk mengubah arah dan memeriksa apa yang terjadi. Paus-paus ini sedang berpuasa dan mereka memiliki sejumlah energi yang mereka butuhkan untuk hidup. Sangat penting kita tidak mengganggu itu,” kata Stack mengutip dari ABC, Kamis (26/8).
Para peneliti mencatat lebih dari 75 tur berenang bersama paus dan 48 tur perahu selama musim mengamati paus dari 2018 hingga 2020.
Komentar tentang post