Darilaut – Agar produk yang dihasilkan lebih beragam dan berdaya saing tinggi di pasar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkatkan kemampuan para pengolah gurita di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
Selama ini produk olahan hewan dengan tentakel tersebut masih dengan cara sederhana, dan terbatas jenisnya.
Untuk memperkaya dan meningkatkan nilai produk olahan komoditas gurita, kami menyelenggarakan pelatihan diversifikasi produk olahan gurita bagi kelompok pengolahan dan pemasaran hasil perikanan (poklahsar) di Desa Linau di Kecamatan Maje, kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta, Selasa (15/8).
Pelatihan berlangsung selama lima hari diikuti empat Poklahsar Desa Linau, yakni Kuritos, Ke’ite Maju, Koperasi TMB, dan Sukses Bersama. Para peserta mendapatkan edukasi mengenai pentingnya sanitasi, hygiene perikanan, hingga penanganan ikan segar.
Peserta kemudian dilatih mengolah gurita menjadi bakso, sambal, dimsum, serta nugget gurita. Selanjutnya pelatihan cara pengemasan produk yang baik dan benar.
Pelatihan ini, kata Nyoman, sebagai bagian dari program Smart Fisheries Village (SFV) yang menjadi andalan BPPSDM-KP untuk meningkatkan produktivitas masyarakat kelautan dan perikanan. Sebelumnya, BPPSDM telah menetapkan Desa Linau dalam program SFV tersebut.
Nyoman mengatakan dengan ditetapkannya Desa Linau sebagai Desa SFV dengan komoditas gurita diharap mendapat perhatian seluruh pihak, baik itu stakeholder hingga akademisi, demi mendukung keberlanjutan pengelolaan gurita tersebut.
Setelah pelatihan ini, BPPSDM-KP berharap olahan gurita dari Desa Linau menjadi lebih dikenal dan produknya pun beragam. Selama ini pemanfaatan gurita masih konvensional yakni dengan penjemuran menggunakan sinar matahari.
Sementara olahan produk gurita baru berupa kerupuk, sate dan rendang saja.
Pengelolaan dan pengembangan SFV Desa Linau diakuinya tak terlepas dari kontribusi penyuluh perikanan.
Dengan ulet, kegigihan dan pendampingan intens dari Penyuluh Perikanan Satminkal BRPPUPP, diharap dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta dan mewujudkan masyarakat Kaur yang mandiri.
Kepala Desa Linau, Ispi Yulidarmin berterima kasih sekaligus mengapresiasi penetapan desa SFV dan pelatihan yang digelar KKP. Dengan adanya kegiatan KKP melalui program SFV diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kaur.
Pelatihan pengolahan gurita tersebut, kolaborasi Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang, Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, serta Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) Jakarta, yang semuanya merupakan unit pelaksana teknis BPPSDM KP.
Komentar tentang post