Gorontalo – Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kepulauan Riau Dr Agung Dhamar Syakti, mengajak akademisi, terutama di Gorontalo, lebih berperan dalam mempelajari dan mengkaji kemunculan hiu paus (whale shark) di perairan Gorontalo, Teluk Tomini.
“Hiu paus salah satu spesies yang langka, kemunculan di Gorontalo penting untuk lokal,” ujar Agung, Rabu (7/11) malam di Gorontalo.
Banyak penelitian yang dapat dilakukan dengan adanya kemunculan hiu paus (Rhincodon typus) ini di perairan Botubarani. Seperti limbah buangan pabrik apakah ini memiliki keterkaitan atau tidak.
Menurut Agung, bila ini memiliki keterkaitan dan dalam jumlah banyak bisa menimbulkan sumber polutan baru.
“Bila volume limbah kecil, tidak masalah,” kata Agung yang memperoleh gelar Ph.D dalam bidang Kimia Analitik dari Universitas Aix Marseille, Perancis.
Dalam perspektif lingkungan, dikhawatirkan kemunculan hiu paus di perairan Botubarani ini tidak berkelanjutan. Ini yang perlu dipelajari dengan adanya kemunculan hiu paus di perairan Gorontalo.
Kemunculan hiu paus ini dengan nama lokal munggiyango hulalo sudah lama diketahui nelayan setempat. Jasa wisata selam telah merekam kemunculan hiu paus sejak 10 tahun lalu di perairan Gorontalo, Teluk Tomini.
Komentar tentang post