Darilaut – Seorang alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (Undip), Benaya Meitasari Simeon, yang menekuni ikan Hiu dan Pari, kini tercatat sebagai salah satu peneliti di IUCN (International Union for Conservation of Nature).
Di lembaga internasional bergengsi dibidang konservasi ini, Benaya masuk dalam kelompok Species Survival Commission (SSC) – Shark Specialist Group, IUCN.
IUCN didirikan 1948 dan berpusat di Gland, Swiss beranggotakan 78 negara, 112 badan pemerintah, 735 organisasi non-pemerintah dan ribuan ahli dan ilmuwan dari 181 negara.
Alumni Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (sekarang Prodi Perikanan Tangkap) tahun 2012 tersebut masuk dalam organisasi yang bertujuan untuk pelestarian spesies di seluruh dunia.
Melansir Undip.ac.id, Benaya tergabung dalam jaringan saintis yang terdiri dari ribuan ahli dan relawan dari seluruh negara di dunia yang bekerja dengan visi sebuah dunia yang menghargai dan mengkonservasi keanekaragaman hayati.
Perempuan kelahiran Semarang ini dipercaya sebagai peneliti yang fokus pada perikanan dan konservasi laut Hiu dan Pari di pesisir Jawa Tengah.
“Tahun 2021 ini saya menjadi salah satu anggota dari IUCN Species Survival Commission – Shark Specialist Group. Bersama IUCN banyak peneliti internasional, kami mengkaji kerentanan populasi Hiu baik di tingkat regional hingga global,” kata Benaya, seperti dikutip dari Undip.ac.id, Sabtu (3/7).
Komentar tentang post