SATU pekan ini, kita dikejutkan dengan dua kasus kematian hiu paus (Rhincodon typus) di bulan Agustus ini. Pertama di antara sampah plastik dan polusi lainnya di pelabuhan Navotas Manila, Filipina. Kedua, di pantai Parangkusumo, Parangtritis Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tidak ada korelasi kematian hiu paus di Filipina dan Indonesia di bulan Agustus ini. Lokasi kejadian berjarak ribuan mil dan di laut yang berbeda.
Kesamaan yang bisa kita lihat pada ukuran dan berat tubuh satwa ini. Hiu paus (whale shark) yang mati ini di usia muda, masih remaja. Kedua satwa ini belum dewasa.
Para ilmuwan memperkirakan ukuran matang seksual bagi hiu paus jantan berkisar delapan sampai sembilan meter, sedangkan betina 10 meter. Hiu paus matang kelamin di usia 30 tahun. Mereka bisa hidup hingga 100 tahun.
Kesamaan selanjutnya, dua negara ini, Indonesia dan Filipina, sebagai pemasok sampah plastik terbesar di dunia. Berdasarkan hasil penelitian Jenna Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, yang dipublikasi pada 2015, penyumbang sampah plastik terbesar adalah China dengan volume sampah mencapai 262,9 juta ton.
Kemudian Indonesia di peringkat kedua, memasok sebesar 187,2 juta ton. Urutan ketiga Filipina sebanyak 83,4 juta ton, kemudian Vietnam sebanyak 55,9 juta ton, dan Sri Lanka sebanyak 14,6 juta ton per tahun.
Di laut, hiu paus memiliki kecenderungan soliter. Maksudnya, berjalan sendiri. ikan terbesar ini melakukan migrasi ribuan kilometer.
Umumnya, hiu paus mencari makan di perairan dangkal, seperti di permukaan hingga kedalaman 50 meter.
Bila di satu lokasi, ada ketersediaan makanan, hiu paus akan berada dtempat itu. Seperti halnya di perairan Bone Bolango, Gorontalo dan di Teluk Cendrawasih, Papua.
Agregasi kemunculan hiu paus, umumnya karena adanya ikan-ikan kecil, serta kondisi perairan yang menunjang mereka bisa bertahan di satu lokasi.
Kematian hiu paus di Manila dan di Bantul, serta kasus-kasus lain yang menyertai keberadaan satwa ini menjadi peringatan bagi kita. Ini menunjukkan masih banyak yang belum memahami upaya mempertahankan kelangsungan spesies ini di laut.*
#WhaleSharkDay
Komentar tentang post