Darilaut – Suhu bulan April yang memecahkan rekor di Spanyol, Portugal, dan Afrika utara 100 kali lebih mungkin karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Studi terbaru menemukan, hal seperti ini hampir tidak mungkin terjadi di masa lalu.
Sekelompok ilmuwan internasional dengan menggunakan komputer cepat dan melakukan analisis statistik gelombang panas akhir April yang membentang melintasi semenanjung Iberia ke Aljazair dan Maroko.
Mengutip Kantor Berita The Associated Press (AP) keempat negara tersebut mengalami suhu setinggi 36,9 derajat Celcius (98,4 derajat Fahrenheit) hingga 41 derajat Celcius (105,8 derajat Fahrenheit) derajat.
Penulis utama studi Sjoukje Philip dari Institut Meteorologi Belanda mengatakan peristiwa cuaca ekstrem ini “hampir tidak mungkin terjadi di masa lalu, iklim yang lebih dingin.”
“Kita akan melihat gelombang panas yang lebih intens dan lebih sering di masa depan karena pemanasan global berlanjut.”
Karena analisis yang dirilis pada hari Jumat adalah salah satu yang tercepat – panas masih belum banyak mereda – studi oleh World Weather Attribution tidak ditinjau oleh rekan sejawat.
Tetapi tim ilmuwan WWA melakukan studi cepat ini menggunakan teknik yang dapat diterima secara ilmiah dan sering menerbitkannya di jurnal peer-review.
Komentar tentang post