Darilaut – Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) tahun ini akan berfokus pada krisis polusi plastik. Perayanan tahunan ini diperingati setiap tanggal 5 Juni.
Polusi plastik menjadi fokus perhatian dunia karena umat manusia memproduksi lebih dari 430 juta ton plastik setiap tahun.
Dua pertiga produknya berumur pendek yang segera menjadi limbah, mengisi lautan dan, seringkali, masuk ke dalam rantai makanan manusia.
“Banyak orang tidak menyadari bahwa bahan yang tertanam dalam kehidupan kita sehari-hari dapat berdampak signifikan tidak hanya pada satwa liar, tetapi juga pada iklim dan kesehatan manusia,” kata Kepala Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) Llorenç Milà i Canals, seprrti dikutip dari Unep.org.
Masalah Polusi Plastik
Plastik memenuhi kehidupan modern, karena terjangkau, tahan lama, dan fleksibel. Produk ini muncul dalam segala hal mulai dari kemasan hingga pakaian dan produk kecantikan.
Tapi itu dibuang dalam skala besar: setiap tahun, lebih dari 280 juta ton produk plastik berumur pendek menjadi limbah.
Secara keseluruhan, 46 persen sampah plastik ditimbun, sementara 22 persen salah kelola dan menjadi sampah.Tidak seperti bahan lain, plastik tidak terurai.
Diperlukan waktu ratusan tahun untuk terurai, sehingga ketika dibuang, plastik menumpuk di lingkungan hingga mencapai titik krisis.
Komentar tentang post