redaksi@darilaut.id
Rabu, 22 Maret 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Paus Rice, Spesies Baru dan Langka

Paus Rice, Spesies Baru dan Langka

redaksi redaksi
17 Mei 2021
Kategori : Berita, Konservasi, Orca
Dr Patricia Rosel memotret spesimen Paus Rice (kiri) dan memeriksa spesimen paus Rice di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian Smithsonian’s (kanan). FOTO: NOAA FISHERIES

Dr Patricia Rosel memotret spesimen Paus Rice (kiri) dan memeriksa spesimen paus Rice di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian Smithsonian’s (kanan). FOTO: NOAA FISHERIES

Darilaut – Awal tahun 2021, NOAA (US National Oceanic and Atmospheric Administration) Fisheries mengumumkan temuan penting mengenai hasil penelitian ilmiah yang mendeskripsikan spesies baru paus balin (baleen) di Teluk Meksiko.

Artikel ini diterbitkan di Marine Mammal Science. Spesies paus yang sebelumnya dikenal sebagai paus Bryde (diucapkan “broodus“) sebenarnya adalah spesies paus baru yang hidup di Teluk Meksiko.

Penulis utama artikel tersebut, ilmuwan NOAA Fisheries Dr Patricia Rosel, yang melakukan pemeriksaan morfologi pertama secara lengkap tengkorak tentang paus ini.

Dr Rosel mengidentifikasi karakteristik diagnostik yang membedakannya dari spesies paus balin yang berkerabat dekat.

Data genetik disediakan sebagai bukti yang mendukung keunikan paus balin di Teluk Meksiko. Begitupula dengan data morfologi dan genetik mendukung bahwa paus ini mewakili spesies baru.

Histori Temuan

Dr Rosel memeriksa spesimen paus Rice di Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian (Smithsonian’s National Museum of Natural History).

Dr Rosel memulai perjalanannya dengan paus Rice pada 2008. Bersama ilmuwan NOAA dan penulis lainnya Lynsey Wilcox, tim ini memeriksa data genetik pertama yang diperoleh dari sampel yang dikumpulkan pada survei dengan menggunakan kapal NOAA Fisheries di Teluk Meksiko.

Para ilmuwan menemukan spesies paus ini sangat berbeda dengan paus lainnya.

Dr Rosel, Dr Keith Mullin dan ilmuwan NOAA mulai berkolaborasi pada spesies baru tersebut.

Sementara Dr Mullin bersama rekan telah mempelajari spesies paus tersebut di laut sejak 1990-an.

Tim ilmuwan ini percaya kelompok paus tersebut termasuk langka dan membutuhkan perlindungan.

Hasil pengamatan mendorong para ilmuwan NOAA mulai mengumpulkan sampel yang diperlukan untuk mempelajari seberapa dekat hubungan paus ini dengan paus lain di lautan.

Proses mendeskripsikan spesies baru secara formal membutuhkan penelitian, waktu, kolaborasi, dan tinjauan oleh sejumlah rekan ilmiah.

Misal, beberapa staf NOAA dan ilmuwan yang berkolaborasi bekerja selama bertahun-tahun untuk mengumpulkan observasi lapangan dan sampel biopsi untuk analisis genetik.

Seperti menyediakan potongan-potongan yang dibutuhkan untuk mengungkap teka-teki spesies yang kompleks.

Setelah para ilmuwan mengumpulkan cukup bukti untuk mendeskripsikan spesies baru, kemudian mendapatkan nama Latin dan “nama umum”. Nama latin untuk paus Rice adalah Balaenoptera ricei.

Nama ini (Rice) untuk menghormati ahli biologi Amerika terkenal Dale Rice yang memiliki karir selama 60 tahun dalam ilmu mamalia laut.

Dale Rice adalah peneliti pertama yang mengetahui bahwa paus Bryde (sekarang paus Rice) ada di Teluk Meksiko.

Tengkorak Paus Rice

Selain pola makan di dasar laut, perbedaan morfologis pada tengkorak yang paling mencolok pada spesies baru ini, dibandingkan dengan kerabat terdekatnya.

Dr Rosel memeriksa tengkorak paus Rice pada tahun 2020 setelah terdampar di Florida di Taman Nasional Everglades pada Januari 2019.

Ketika paus ini ditemukan mati terdampar, telah memberi kesempatan kepada para ilmuwan untuk mempelajari hewan ini secara menyeluruh. Mulai dari bagian atas ke bawah, luar dan dalam.

Banyak jaringan yang dikumpul melalui nekropsi (autopsi) dan pemeriksaan morfologi kerangka.

Pengukuran tubuh dilakukan untuk membandingkan dengan paus lain yang pernah terdampar.

Termasuk paus yang terdampar di North Carolina yang telah diukur oleh tim peneliti bersama University of North Carolina di Wilmington.

Setelah pemeriksaan dan nekropsi oleh ahli biologi Perikanan NOAA dan anggota Southeast Marine Mammal Stranding Network, sisa-sisa paus dikuburkan.

Beberapa bulan kemudian, tim dari Museum Nasional Sejarah Alam Smithsonian mengumpulkan sisa-sisa paus tersebut.

Tim mengambil untuk dibersihkan di Bonehenge Whale Center di North Carolina. Kemudian mengangkut kerangka paus tersebut ke gudang di luar Washington, DC.

Tahun 2020 Dr Rosel dan Dr Tadasu Yamada, salah satu penulis penelitian dan ilmuwan dari National Museum of Nature and Science di Jepang mempelajari lebih dekat spesimen tersebut.

Ilmuwan ini melihat lebih dekat spesimen jenis paus di Smithsonian dan mengidentifikasi perbedaan dengan spesies paus lainnya.

Perbedaan morfologi, bila digabungkan dengan data genetik yang dikumpulkan Rosel dan Wilcox, cukup untuk membedakannya sebagai spesies baru paus balin.

Paus Rice dengan nama latin Balaenoptera ricei, sebelumnya diklasifikasikan spesies Balaenoptera edeni. FOTO: NOAA FISHERIES

Terancam Punah

Spesies baru ini berada dalam status perlindungan di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah karena sebelumnya sudah terdaftar sebagai subspesies yang terancam punah (Paus Bryde Teluk Meksiko). Spesies ini juga dilindungi di bawah Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut.

Hingga saat ini, hanya ada kurang dari 100 paus yang tersisa, membuat paus Rice sangat terancam punah.

Bagi ilmuwan NOAA, penemuan ini sangat menarik dan memungkinkan untuk lebih memahami dan melindungi paus balin langka tersebut.

Kerja tim dan kolaborasi sangat penting selama proses penemuan spesies baru. NOAA Fisheries sangat menghargai kontribusi dari begitu banyak mitra penelitian.

Tanpa melanjutkan penelitian sebelumnya dan data yang diberikan oleh rekan ilmuwan, kesempatan untuk mengumumkan spesies baru tidak akan mungkin terjadi.

Fakta Paus Rice

• Paus Rice memiliki berat hingga 60.000 pon (30 ton). Diperkirakan kira lima kali lebih berat dari gajah.

• Panjangnya bisa mencapai 42 kaki.

• Spesies ini memiliki tiga punggung lateral di bagian atas (area rahang atas).

• Tidak banyak yang diketahui tentang lama hidup paus Rice, tetapi spesies yang berkerabat dekat mencapai kematangan seksual pada usia 9 tahun dan dapat hidup sekitar 60 tahun.

• Ancaman terbesar bagi spesies ini antara lain serangan atau benturan dengan kapal, kebisingan laut, eksplorasi energi, pengembangan dan produksi, tumpahan dan respons minyak, keterikatan pada alat tangkap, dan puing-puing laut.

• Paus Rice ditemukan di Teluk Meksiko.

Sumber: Fisheries.noaa.gov/NOAA Fosheries

Tags: NOAA FisheriesPaus brydePaus RiceSpesies Baru
Bagikan2Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Alat bantu optik, teleskop. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Hari Ini Kemenag Menggelar Sidang Isbat dan Rukyatul Hilal

22 Maret 2023
Ilustrasi air. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Pengelolaan Air Solusi Ampuh Beradaptasi dengan Dampak Perubahan Iklim

22 Maret 2023
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muara Laboh, Indonesia, membantu memajukan Indonesia menuju tujuan energi terbarukan dan mitigasi perubahan iklim. FOTO: ADB/Gerhard Joren/UN.ORG
Berita

Mengurangi Emisi, PBB Mengusulkan Pakta Solidaritas Iklim

21 Maret 2023
Next Post
Ilustrasi laut. FOTO: DARILAUT.ID

2 ABK Indonesia Meninggal di Mauritius

Paus sikat Atlantik Utara. FOTO: NOAA/THE REVELATOR

Ancaman Baru Bagi Spesies Paus

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Masih Sebagian Kecil Dasar Laut Indonesia yang Telah Dipetakan

Covid-19, Kemenhub: Penumpang Kapal Gunakan Masker

Semangat Kolaborasi Melawan Polusi Plastik

Berlayar Tanpa Dokumen, Kapal Alam Raya Indah Ditangkap TNI Angkatan Laut

Menghadapi Fenomena La Nina

KKP Kembangkan Banggai Cardinal Fish

TERBARU

Hari Ini Kemenag Menggelar Sidang Isbat dan Rukyatul Hilal

Pengelolaan Air Solusi Ampuh Beradaptasi dengan Dampak Perubahan Iklim

Mengurangi Emisi, PBB Mengusulkan Pakta Solidaritas Iklim

Laporan Terbaru IPCC, Cuaca Ekstrem Meningkatkan Risiko Bagi Kesehatan Manusia dan Ekosistem

Bahaya Mikroplastik, Menteri KKP Mengajak untuk Menjaga Produk Perikanan Bermutu

IPCC Akan Merilis Laporan Iklim Terbaru

TERPOPULER

  • Pemusnahan 60 kg olahan ikan beserta barang lainnya berupa olahan daging dan bumbu makanan di Ternate, Maluku Utara. FOTO: KKP

    Tidak Memiliki Izin Edar, 60 Kg Ikan Olahan Dimusnahkan di Ternate

    57 bagikan
    Bagikan 23 Tweet 14
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    39 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 10
  • Pesantren Hubulo Gorontalo Mulai Mengolah Sorghum Menjadi Gula dan Tepung

    5 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 1
  • Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    739 bagikan
    Bagikan 305 Tweet 181
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    50 bagikan
    Bagikan 21 Tweet 12
  • Berhati-hati Menggunakan Media Sosial, Hindari Pasal 27 UU ITE

    2 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • MyOcean, Aplikasi Gratis Data Kondisi Laut

    46 bagikan
    Bagikan 18 Tweet 12
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk