PENENGGELAMAN kapal asing membuat gairah nelayan nasional untuk membuat kapal dan melaut meningkat. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah ikan di Indonesia sehingga produktivitas meningkat.
Penenggalaman kapal asing yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan didukung beberapa pihak. Salah satunya adalah Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Mohammad Abdi Suhufan. DW berkesempatan mewawancarainya mengenai polemik penenggelaman kapal asing pelaku penangkapan ikan ilegal.
DW: Apa pendapat Anda soal penenggelaman kapal yang dilakukan pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)?
Mohammad Abdi Suhufan: Kami melihat itu suatu langkah yang positif. Artinya ibu Susi, dalam hal ini Pemerintah Indonesia berupaya untuk menegakkan kedaulatan di perairan kita yaitu melalui penenggelaman kapal asing yang melakukan tindak pidana kejahatan yaitu illegal fishing. Itu hal yang sangat positif karena Indonesia bisa menunjukkan posisi yang tegas terhadap pelaku kejahatan illegal fishing.
Kemudian yang kedua yang menjadi catatan kami adalah ini butuh konsistensi. Artinya selama pemerintahan Jokowi, selama empat tahun ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) konsisten dalam melakukan penegakkan hukum terhadap kapal-kapal itu, kapal-kapal yang terindikasi melakukan penangkapan ikan ilegal. Dan itu juga sudah berkekuatan hukum, artinya sudah melalui proses peradilan dan putusan pengadilan adalah penenggelaman kapal dan saya rasa ini adalah proses yang wajar.
Komentar tentang post