Darilaut – Deputi bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ocky Karna Rajasa mengatakan, Indonesia sebagai pemilik ekosistem mangrove paling luas di dunia dengan proporsi sebesar 22,6 persen.
Formula Mangrove Health Index (MHI) atau Indeks Kesehatan Mangrove yang dikembangkan dari mangrove Indonesia dapat didorong menjadi standar internasional.
Menurut Ocky, Studi MHI dengan melakukan survei mangrove jangka panjang dan cakupan nasional oleh Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI melalui Program Rehabilitasi dan Manajemen Terumbu Karang-Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI).
MHI, kata Ocky, mengakomodasi beberapa parameter penting yang tidak hanya merupakan proksi struktur komunitas seperti tutupan kanopi, kerapatan tanaman, diameter, tinggi. Tetapi juga cakupan limbah plastik dan frekuensi penebangan kayu.
Formula indeks tersebut telah disetujui dan divalidasi oleh para ahli nasional.
Hasil cakupan pemantauan mangrove jangka panjang dan nasional yang telah dilakukan oleh P2O LIPI melalui program COREMAP CTI, tidak hanya indeks kesehatan mangrove saja, tetapi juga menghasilkan inovasi perangkat pemantau mangrove MONMANG.
“Perangkat MONGMANG telah di luncurkan Agustus 2020 adalah aplikasi berbasis Android pada smartphone untuk melakukan input data dan analisis langsung dari situs lapangan saat melakukan monitoring,” kata Ocky, seperti dikutip dari Lipi.go.id.
Komentar tentang post