Darilaut – Puluhan ribu warga Yaman berkumpul di ibu kota Sanaa untuk memprotes serangan rudal, instalasi radar, dan drone yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, pada Jumat (12/1).
AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap pemberontak Houthi di Yaman pada hari Kamis. Namun, mereka sudah menghadapi reaksi balik dari puluhan ribu warga setempat.
Mereka meneriakkan “Amerika adalah musuh Tuhan” dan berjanji solidaritas dengan rakyat Palestina.
Melansir Nippon Hoso Kyokai (NHK) para pemimpin Houthi mengatakan akan melanjutkan serangan mereka untuk menghentikan kapal-kapal Israel dan kapal-kapal lain yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel.
Juru bicara militer Yahya Saree mengatakan, “Musuh Amerika dan Inggris memikul tanggung jawab penuh atas agresi kriminalnya terhadap rakyat Yaman, dan hal ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tidak dihukum.”
Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak akan ragu “untuk mengarahkan tindakan lebih lanjut” terhadap Houthi jika mereka terus menargetkan pengiriman barang. Hal ini perlu untuk melindungi arus bebas perdagangan internasional.
Namun, beberapa sekutu AS di kawasan masih merasa khawatir. Para pejabat di Oman memperingatkan bahwa serangan tersebut hanya akan menambah “bahan bakar” pada situasi yang sangat berbahaya dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.