Darilaut – Ratusan rumah dan bangunan mengalami kerusakan karena angin kencang yang menerjang sejumlah wilayah di Indonesia.
Di Kota Banjar, Jawa Barat, seorang warga meninggal dunia saat terjadi angin kencang, Senin (31/1). Kejadian ini bersamaan dengan hujan lebat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar menginformasikan tiga desa yang terdampak di Kecamatan Langensari itu, antara lain Desa Bojongkantong, Rejasari, Kujangsari dan Waringinsari.
Sebanyak 99 KK lain terdampak kejadian ini, sedangkan sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan dari tingkat ringan hingga berat.
Total rumah warga yang mengalami kerusakan tercatat 99 unit, dengan rincian rumah rusak berat 16 unit, rusak sedang 34 unit dan rusak ringan 49 unit. Kerusakan juga terjadi pada fasilitas ibadah 1 unit dengan tingkat sedang, fasilitas Pendidikan rusak berat 1 unit dan pondok pesantren 1 unit rusak sedang.
Kejadian serupa juga melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (31/1). Peristiwa ini berlangsung saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kampung Pasir Talaga, Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok.
Sebanyak 10 KK terdampak kejadian tersebut dan pihak BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan mengenai dampak angin kencang.
BPBD mencatat 10 rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat berat. Petugas BPBD dan unsur terkait lain membantu warga yang rumahnya rusak berat untuk mengungsi sementara waktu ke tetangga terdekat.
Di Sumatera Selatan, angin puting beliung menerjang permukiman penduduk Kelurahan Karang Jaya di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara, Senin (31/1). Sebanyak 3 unit rumah rusak berat, 55 lainnya rusak ringan, 58 KK terdampak dan 1 orang mengalami luka ringan.
BPBD Kabupaten Musi Rawas Utara, melaporkan sebuah rumah milik warga roboh dan rata dengan tanah. Beberapa bangunan semi permanen juga porak-poranda, termasuk beberapa pohon mengalami patah batang dan ranting. Atap rumah juga jatuh akibat diterjang angin puting beliung.
Angin kencang menerjang dua Kabupaten yang berada di wilayah Jawa Tengah, pada Selasa (25/1). Lokasi terdampak berada di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 10 warga mengalami luka dengan rincian di Kabupaten Pekalongan terdapat 1 warga mengalami Luka ringan, sedangkan di Kabupaten Pemalang 1 warga luka berat dan 8 lainnya luka ringan.
Fenomena ini terjadi setelah hujan disertai angin kencang yang berdampak di dua Kecamatan di Kabupaten Pekalongan yakni Desa Bantar Kecamatan Lebak Barang dan Desa Karangrejo di Kecamatan Kesesi. Kejadian ini mengakibatkan 4 unit rumah rusak ringan, 6 unit rumah rusak sedang, 34 unit rumah terdampak serta 1 unit jembatan rusak berat. Sedikitnya terdapat 60 KK / 187 jiwa terdampak atas peristiwa ini.
Di Kabupaten Pemalang, lokasi terdampak di Desa Karangsari Kecamatan Pulosari, Desa Mejagong, Desa Gembyang di Kecamatan Randudongkal, Desa Kalisaleh di Kecamatan Belik, Desa Gembuha, Desa Karangsari di Kecamatan Pulosari, Desa Walangsanga di Kecamatan Moga.
Sebanyak 13 unit rumah rusak berat, 20 unit rumah rusak sedang, 61 rumah rusak ringan, 2 unit fasilitas umum terdampak dan 1 unit gardu listrik roboh atas kejadian ini.
Sebelumnya, cuaca ekstrem juga melanda Jawa Barat. Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dirasakan warga Kota Tasikmalaya pada Selasa (25/1).
Hal ini menyebabkan kurang lebih 11 rumah tertimpa pohon tumbang akibat peristiwa tersebut. Selain itu, angin kencang juga menyebabkan kerusakan pada satu unit kantor pemerintah dan rumah ibadah. Tidak ada korban jiwa akibat perisitiwa ini.
BPBD Kota Tasikmalaya bersama tim gabungan melakukan pembersihan material pohon tumbang yang menimpa rumah warga.
Adapun angin kencang yang melanda Kota Tasiklamaya berdampak pada delapan kelurahan pada tiga kecamatan, meliputi Kelurahan Linggajaya di Kecamatan Mangkubumi, kemudian Kelurahan Nagarawangi, Agrasari, Tugujaya, Tuguraja, Setiaratu di Kecamatan Cihideung serta Kelurahan Nagarasari dan Cipedes di Kecamatan Cipedes.
Angin kencang juga melanda Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (24/1).
BPBD Kota Bogor melaporkan total rumah rusak sebanyak 11 unit, dengan rincian rusak berat 6 unit, rusak sedang 4 dan rusak ringan 1. Beberapa rumah rusak tidak diakibatkan langsung oleh angin kencang, tetapi tertimpa pohon yang tumbang.
Kerusakan lain terjadi pada 2 unit tempat usaha dan 1 fasilitas pendidikan. BPBD setempat menyebutkan 19 KK atau 54 jiwa terdampak akibat fenomena hidrometeorologi basah ini. Tidak ada laporan korban jiwa dan warga luka-luka akibat bencana tersebut.
Angin kencang dirasakan warga di sejumlah kelurahan yang tersebar tiga kecamatan, yaitu di Kelurahan Cibadak, Kedung Badak, Sukaresmi, Sukadamai, Kencana dan Kebon Pedes (Kecamatan Tanah Sareal), Kelurahan Curug (Bogor Barat) dan Kelurahan Ciparigi, Kedung Halang dan Cibuluh (Bogor Utara).
BPBD bersama unsur terkait lain, termasuk relawan, membantu warga terdampak dengan memindahkan pohon serta ranting -ranting tumbang yang menimpa rumah maupun puing kerusakan. Di samping itu, mereka membantu untuk perbaikan kerusakan ringan. Mereka juga memastikan kondisi keamanan rumah yang mengalami kerusakan dan membagikan bantuan logistik kepada mereka yang terdampak.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang, khususnya di puncak musim hujan pada Januari hingga Februari.
Mengantisipasi fenomena angin kencang, aksi pencegahan dan mitigasi yang dapat dilakukan seperti memangkas ranting-ranting pohon di sekitar rumah atau pun di ruang publik.
Selain itu, apabila terjadi angin kencang, warga diimbau untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh. Hindari berteduh di bawah pohon atau di sekitar papan reklame.
Komentar tentang post