Darilaut – Sebagian besar spesies terumbu karang di seluruh dunia, ada di perairan Indonesia. Terumbu karang ini memiliki banyak manfaat.
Peneliti Pusat Penelitian Oceanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tri Aryono Hadi, mengatakan, karang Indonesia masing-masing mewakili sekitar 69% dan 76% spesies karang di seluruh dunia. Karang ini memberikan banyak manfaat, antara lain ketahanan pangan, perlindungan garis pantai, pariwisata dan rekreasi, hasil alam dan pendidikan.
“Sekitar 75% terumbu karang dunia terancam karena faktor antropogenik dan dampak kenaikan suhu laut,” kata Tri Aryono dalam webinar Jatuh Cinta (lagi) Dengan Bumi edisi 5 kerjasama Komunitas Mata Cinta dengan LIPI, Kamis (17/6).
Melansir Oseanografi.lipi.go.id, kegiatan ini mengangkat tema “Keanekaragaman Hayati Kini Terancam Punah”. Ancaman global warming (pemanasan global) saat ini menyebabkan naiknya permukaan laut.
Hal ini berpengaruh pada pengasaman air laut, yang mengancam punahnya makhluk-makhluk yang mengandung Calcium Carbonat. Seperti: terumbu karang, hewan bercangkang dan lain-lain.
Tri Aryono mengatakan terumbu karang diakui sebagai ekosistem laut terkaya di dunia. Mendukung 25% dari semua kehidupan laut, termasuk 800 spesies karang pembentuk terumbu dan banyak spesies hewan dan tumbuhan.
Menurut Tri Aryono dalam skala nasional, peristiwa pemutihan merupakan salah satu ancaman terbesar bagi terumbu karang Indonesia.
Hal ini akan mengurangi tutupan karang secara signifikan dalam waktu singkat dan juga terumbu menunjukkan proses pemulihan yang lambat.
Namun di sisi lain, Indonesia sebagai bagian dari wilayah Coral Triangle, memiliki biota laut paling beragam secara umum.
Tri Aryono menjelaskan bahwa kondisi terumbu karang relatif stabil terutama untuk terumbu yang baik dan sangat baik. Terumbu karang yang buruk dan sedang tampak berfluktuasi.
“Terumbu karang yang buruk tidak selalu menunjukkan bahwa karang tersebut sangat rusak,” ujarnya.
Peneliti Pusat Penelitian Oceanografi LIPI, Indra Bayu Vimono, menyoroti ancaman pada keanekaragaman penghuni terumbu karang. Menurut Indra keanekaragaman kehidupan laut, mencakup variasi yang kompleks mulai dari spesies hingga lintas ekosistem.
Data nilai kekayaan keanekaragaman hayati pesisir Indonesia tahun 2016 tercatat Rp 1.353.550.000.000. Oleh karena itu, Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati di lautnya.
Indra mengatakan bukan tanpa sebab Indonesia menjadi jantung dari Coral Triangle yang merupakan pusat keanekaragaman hayati laut di bumi.
Indonesia memiliki 70% spesies karang batu di dunia, 972 spesies ikan karang di Raja Ampat, Indoneisa dari kurang lebih 2000 ikan karang dunia dan lebih dari 765 spesies rumput laut di Indonesia.
Menurut Indra masih banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari biota penghuni terumbu karang bagi masyarakat.
Seperti sumber protein dan obat, selain itu juga menjadi bagian untuk menjaga keseimbangan ekosistem terumbu dan membantu siklus nutrien yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
Ikan karang dan bentos terumbu karang, kata Indra, memiliki peran dalam keseimbangan ekosistem terumbu karang. Sebagian menjadi indikator kondisi terumbu karang dan juga Reef Health Monitoring juga melibatkan ikan dan magabentos.
Ada beberapa hal yang menjadi ancaman utama bagi kelestarian terumbu karang, seperti perubahan iklim, penangkapan yang merusak dan pengambilan yang berlebihan dan adanya pencemaran, sedimentasi dan sampah plastik.
Komentar tentang post