Darilaut – Hanya berselang 4 jam, telah terjadi tiga insiden kategori perampokan/ pencurian di dekat Pulau Batam, Indonesia, Rabu (2/3). Ketiga insiden dengan waktu yang berdekatan itu terjadi di Nongsa Point, Selat Singapura.
ReCAAP ISC (Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery against Ships in Asia – Information Sharing Centre) menyarankan kapal-kapal yang transit di area tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan.
Insiden kategori perampokan/ pencurian (Robbery/Theft) pada Rabu (2/3) pukul 02.10 waktu setempat, dialami kapal Flecha berbendera Malta.
Kejadian ini dengan jarak 3,2 nm (Nautical mile) atau 6 kilo meter barat laut Nongsa Point. 1 Nautical mile atau mil laut = 1,852 m atau 1,8 km.
Lokasi kejadian berada di jalur timur Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Singapura.
Saat kejadian, ada tiga orang yang tidak berwenang menggunakan senjata berupa kapak dan tongkat terlihat di ruang generator darurat.
Alarm dibunyikan dan awak kapal dikerahkan. Pelaku melarikan diri setelah terlihat awak kapal.
Kejadian dilaporkan kepada kepada Vessel Traffic Information System (VTIS) atau Sistem Informasi Lalu Lintas Kapal Singapura.
Kapal Flecha berangkat dari Singapura, menuju Qingdao, Cina.
Satuan Tugas Keamanan Maritim (MSTF, Maritime Security Task Force) dan Polisi Penjaga Pantai Singapura (Singapore Police Coast Guard) telah diinformasikan atas kejadian tersebut.
Informasi tentang insiden itu dibagikan kepada pihak berwenang Indonesia.
Berselang 20 menit, Rabu (2/3) pukul 02.30 insiden terjadi di kapal Penta. Lokasi kejadian sekitar 3.4 nm barat laut Nongsa Point, Pulau Batam (Indonesia), di jalur timur TSS Selat Singapura.
Saat kejadian, empat orang yang tidak berwenang dengan membawa senjata pisau terlihat di ruang mesin.
Alarm dibunyikan dan awak kapal dikerahkan. Kejadian dilaporkan ke VTIS Singapura.
Nakhoda membelokkan kapal kembali ke Singapura. Petugas Polisi Penjaga Pantai Polisi Singapura naik ke kapal untuk penyelidikan dan pencarian di kapal saat tiba di Singapura.
Pukul 08.30, Singapore Police Coast Guard menginformaskan bahwa pencarian sudah dilakukan. Pelaku tidak ditemukan di atas kapal.
Tidak ada barang atau peralatan yang dicuri. Semua awak kapal dalam keadaan selamat tanpa mengalami cedera. Kapal kemudian berangkat dari Singapura dan menuju ke Xinsha, China.
Satuan Tugas Keamanan Maritim (MSTF, Maritime Security Task Force) dan Polisi Penjaga Pantai Singapura (Singapore Police Coast Guard) telah diinformasikan atas kejadian tersebut.
Pukul 05.35, Rabu (2/3) insiden serupa kembali terjadi di kapal Daisy 2 berbendera Panama.
Lokasi Kejadian 6.2 nm atau 11,5 km barat laut Nongsa Point, di jalur timur Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Singapura.
Saat kejadian berlangsung, Polisi Penjaga Pantai Singapura menginformasikan ke VTIS atau Sistem Informasi Lalu Lintas Kapal Singapura, terlihat perahu kecil di sekitar kapal.
Setelah verifikasi dengan pihak kapal Daisy 2, terdapat enam orang yang tidak berwenang terlihat di ruang mesin. Salah satu pelaku membawa senjata mirip pistol.
Alarm kapal dibunyikan dan awak kapal langsung berkumpul. Awak kapal melakukan pencarian di atas kapal.
Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) Maritime Security Task Force (MSTF) mendekati kapal saat para awak melakukan pencarian.
Setelah dilakukan pencarian dan pemeriksaan tidak tidak ada barang atau peralatan yang dicuri. Semua awak kapal dalam keadaan selamat tanpa cedera. Kapal ini menuju Laut China Selatan menunggu perintah pelayaran selanjutnya.
Informasi insiden tersebut disampaikan kepada pihak berwenang di Indonesia.
Sebelumnya, insiden perampokan/pencurian di Selat Singapura terjadi pada 25, 26 dan 28 Februari.
Komentar tentang post