Darilaut – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku akhirnya dapat mendokumentasikan spesies babirusa (Babyrousa babyrussa) yang ada di Pulau Buru.
Sejak survei intensif yang dilakukan pada 1995, menurut siaran pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat (16/7), belum pernah ditemukan babirusa secara langsung, kecuali jejaknya.
Pada 1997 ditemukan tengkorak Babirusa dari seorang pemburu di sekitar Gunung Kapalat Mada, Pulau Buru. Sehingga terkonfirmasi bahwa Pulau Buru sebagai salah satu habitat Babirusa.
Camera Trap milik tim BKSDA berhasil menangkap Babirusa Maluku di kawasan Suaka Alam Masbait, pulau Buru. Ini merupakan bukti pertama penemuan atas survei intensif yang dilakukan sejak tahun 1995.
Sebelumnya, informasi awal dari masyarakat setempat, telah menyampaikan bahwa pernah menjumpai babirusa di hutan-hutan pada perbukitan dan pegunungan.
Terdapat mitos setempat bahwa babirusa akan muncul untuk menunjukkan jalan keluar bagi orang yang tersesat di dalam hutan memperkuat informasi Pulau Buru sebagai habitat Babirusa secara tidak langsung.
Tahun 2011 sampai 2013, BKSDA Maluku melaksanakan survei intensif di kawasan konservasi. Tetapi belum mendapatkan bukti perjumpaan secara langsung, sehingga menjadikan keberadaan babirusa di Pulau Buru.
Komentar tentang post