redaksi@darilaut.id
Kamis, 11 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Sungguh Menakjubkan Struktur Terumbu Karang Raksasa di Australia

Sungguh Menakjubkan Struktur Terumbu Karang Raksasa di Australia

redaksi redaksi
30 Oktober 2020
Kategori : Berita, Eksplorasi
Rekaman gambar biota laut di kedalaman 73 meter. SCHMIDT OCEAN/YOUTUBE

Rekaman gambar biota laut di kedalaman 73 meter. SCHMIDT OCEAN/YOUTUBE

Darilaut – Tim ilmuwan menemukan struktur terumbu karang raksasa dengan tinggi 500 meter lebih di lepas pantai Cape York, Queensland, Australia, 20 Oktober 2020.

Sungguh menakjubkan struktur dasar yang membangun terumbu tersebut dengan lebar 1,5 kilometer, kemudian menjulang tinggi setengah kilometer ke permukaan laut.

Melalui akun YouTube Schmidt Ocean, para ilmuwan mengajak untuk bergabung dan menyaksikan penyelaman melalui rekaman gambar dengan menggunan robot bawah air.

Struktur bangunan terumbu karang ini lebih tinggi dari gedung pencakar langit Empire State Building di New York dan Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia.

Tim ilmuwan menjelajahi terumbu lepas tersebut yang membentang di Great Barrier Reef. Namun, struktur terumbu karang ini terpisah dari Great Barrier Reef.

Rekaman gambar bawah laut memperlihatkan penyelaman melintasi dasar perairan yang luas, lalu mendaki sisi-sisi karang yang curam ke puncak terumbu di bawah kedalaman sekitar 40-an meter.

SuBastian’s, robot bawah air saat pengambilan gambar di terumbu karang raksasa. SCHMIDT OCEAN/YOUTUBE

Pada pengambilan gambar dengan menggunakan SuBastian’s, nama robot bawah air, di kedalaman 534 meter terlihat seekor ular laut. Selanjutnya, udang dan biota laut lainnya.

Kedalaman 482 meter terekam seekor ikan gobi (dasar), begitu pula di kedalaman 263 meter. Di kedalaman 118 meter mulai terlihat variasi biota laut yang tumbuh pada struktur karang.

Hal ini juga terlihat di kedalaman 94 dan 73 meter. Selanjutnya di puncak terumbu kedalaman 46 dan 49 meter, robot bawah air merekam berbagai jenis karang dan ikan, termasuk spesies hiu.

Melalui penyelaman ini, tim ilmuwan merekam dan mengambil sampel sejumlah biota laut dan struktur yang membangun terumbu tersebut.

Semenanjung Cape York terletak paling utara di Taman Laut Great Barrier Reef. Kawasan ini termasuk salah satu daerah paling terisolasi di benua Australia.

Sedikit yang diketahui tentang apa yang ada di perairan lepas pantai dan dasar perairan yang lebih dalam.

Para ilmuwan menganggap dasar perairan yang lebih dalam ini sebagai batas Great Barrier Reef.

Hasil pemetaan bawah laut menunjukkan terdapat ngarai laut dalam yang kompleks, longsoran besar dan terumbu karang mesofotik yang muncul dari kedalaman 500 meter di bawah permukaan laut.

Namun, yang masih menjadi pertanyaan mengapa ada terumbu karang lepas dan struktur ngarai laut dalam di kawasan tersebut.

Dalam siaran pers Schmidt Ocean Institute, Senin 26 Oktober 2020, terumbu karang ini pertama kali ditemukan pada 20 Oktober.

Saat itu, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr Robin Beaman dari Universitas James Cook melakukan pemetaan bawah air di dasar laut Great Barrier Reef bagian utara.

Tim kemudian melakukan penyelaman pada 25 Oktober menggunakan robot bawah air Schmidt Ocean Institute, untuk menjelajahi terumbu baru tersebut.

Penyelaman itu disiarkan langsung, dengan rekaman resolusi tinggi dilihat untuk pertama kalinya di situs web dan saluran YouTube Schmidt Ocean.

Abc.net.au melansir, terumbu karang baru di perairan Cape York di Queensland Utara, panjangnya sekitar 1,5 kilometer dan naik dari kedalaman lebih dari 500 meter hingga 40 meter di bawah permukaan.

Para peneliti menemukan terumbu karang, yang diperkirakan berusia 20 juta tahun di bagian terdalamnya.

Terumbu yang “terpisah” ini mengacu pada hamparan terumbu yang berada di dasar laut dan bukan bagian dari struktur utama Great Barrier Reef.

Terumbu yang baru ditemukan itu berada di antara kelompok tujuh terumbu lepas lainnya yang dipetakan pada tahun 1800-an.

Dr Robin Beaman dari James Cook Universitas (JCU), yang memimpin penelitian ini, mengatakan, ekosistem laut di bagian atas temuan terbaru tersebut tampak lebih hidup.

“Ada komunitas karang yang tumbuh subur di puncaknya,” kata Dr Beaman. “Ketika kami sampai di puncaknya, lebarnya hanya sekitar 300 kali 50 meter, kami menemukan banyak ikan dan populasi hiu yang sehat.”

Terumbu lepas ini seperti gunung bawah laut yang terisolir. Karena terdapat banyak perairan dalam antara karang dan komunitas karang berikutnya, kawasan ini berpotensi untuk spesies yang unik.

Tim telah menjelajahi terumbu karang dengan menggunakan robot yang memiliki lengan dan dikendalikan dari jarak jauh, untuk mengumpulkan sampel untuk keperluan identifikasi.

Kapal penelitian R/V Falkor. FOTO: SCHMIDT OCEAN INSTITUTE

Para ilmuwan ini bekerja di atas kapal penelitian R/V Falkor didanai oleh Schmidt Ocean Institute — badan penelitian yang didirikan oleh dermawan dan pengusaha Amerika, Wendy Schmidt dan suaminya, mantan CEO Google Eric Schmidt.

Schmidt Ocean Institute didirikan tahun 2009 untuk penelitian dan memperluas pemahaman tentang lautan dunia dengan menggunakan teknologi canggih, observasi, dan berbagi informasi secara terbuka.

Setiap tahun organisasi mengundang tim ilmiah terpilih dari seluruh dunia untuk melakukan penelitian oseanografi secara kolaboratif dan pengembangan teknologi di atas kapal penelitian Falkor. Kapal ini diluncurkan pada tahun 2012.

Juru bicara Schmidt Ocean Institute Dr Carlie Wiener mengatakan, beberapa spesies baru telah ditemukan selama proyek tersebut. Terdapat “makhluk laut terpanjang di dunia” yang disebut siphonophore sepanjang 45 meter di ngarai Ningaloo di lepas Australia Barat.

Siphonophore adalah organisme kolonial yang terdiri hewan multiseluler yang secara fungsional dikhususkan untuk memungkinkan koloni mencerna makanan, mengapung, berkembang biak, dan bergerak melalui air.

Dr Weiner mengatakan, temuan terumbu karang terbaru menunjukkan nilai proyek tersebut.

“Australia tidak memiliki kendaraan bawah air khusus, jadi ada banyak area yang belum pernah dilihat sebelumnya,” kata Dr Weiner.

“Ini adalah bukti pentingnya menjelajahi lingkungan bawah laut kita, sehingga kita bisa melindunginya.”

Selama ekspedisi yang berlangsung selama kurang lebih 12 bulan, tim telah menemukan banyak spesies baru.

Sumber:

https://schmidtocean.org/australian-scientists-discover-500-meter-tall-coral-reef-in-the-great-barrier-reef-first-to-be-discovered-in-over-120-years/

https://www.abc.net.au/news/science/2020-10-27/reef-detached-discovered-cape-york/12816760

https://www.youtube.com/c/SchmidtOcean/videos

Tags: AustraliaSchmidt Ocean InstituteTerumbu Karang
Bagikan7Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Hujan meteor Perseid di atas Lithuania pada 13 Agustus 2016. FOTO: ARNAS GOLDBERG/ Accuweather.com
Berita

Jangan Lewatkan, Malam Ini Hujan Meteor Perseid dan Supermoon

11 Agustus 2022
Serpihan roket Long March 5B (CZ-5B) itu milik China National Space Administration (CNSA) jatuh di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. FOTO: LAPAN.GO.ID
Berita

Serpihan Roket yang Jatuh di Kalimantan Barat Milik China National Space Administration

11 Agustus 2022
Tanaman padi. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Pangan dan Energi Jadi Masalah Global

10 Agustus 2022
Next Post
TCWC Jakarta-BMKG

Siklon Tropis Goni Mulai Tumbuh di Samudera Pasifik

TCWC Jakarta-BMKG

Dampak Tidak Langsung Badai Goni, Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Kamis, Agustus 11, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Menkes Ingatkan Vaksinasi Kurangi Risiko Kematian

Jangan Lewatkan, Malam Ini Hujan Meteor Perseid dan Supermoon

Serpihan Roket yang Jatuh di Kalimantan Barat Milik China National Space Administration

Pangan dan Energi Jadi Masalah Global

Tugas Penting Menyelamatkan Ekosistem Lamun Dunia

Paus Sperma 16,5 Meter Terdampar di Banyuwangi

REKOMENDASI

Angkatan Laut Indonesia dan Singapura Perkuat Keamanan Maritim

Kegiatan Selam Dikuasai Asing, Negara Rugi Rp 1,5 Triliun

Bibisan, Ikan Endemik Banggai

Risiko Kecelakaan dan Penanggulangan Tumpahan Minyak

2019, Departemen Oseanografi FPIK Undip Standar Internasional

KM Permata Biru Tenggelam di Perairan Sumsel, 5 ABK Selamat

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    662 bagikan
    Bagikan 274 Tweet 162
  • Kegiatan Reklamasi Masih Menimbulkan Pro dan Kontra

    30 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 7
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    370 bagikan
    Bagikan 155 Tweet 90
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Bencana Kekeringan Melanda Lanny Jaya

    17 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 1
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk