Jakarta – PT Pertamina (Perserto) terus berupaya optimal untuk menahan agar tumpahan minyak tidak melebar ke perairan yang lebih luas dengan mengerahkan 7 (tujuh) lapis proteksi di sekitar anjungan.
Anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Pantai Utara Jawa Karawang, Jawa Barat, mengalami kebocoran, sejak Jumat (12/7).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, 7 lapis proteksi telah dikembangkan di sekitar daerah terdampak. Di lapis 1 dipasang static oil boom di sekitar anjungan YYA-1 sepanjang 2.450 meter untuk menahan oil spill dalam lingkungan anjungan.
Oil boom adalah peralatan yang digunakan untuk melokalisir atau mengurung tumpahan minyak di perairan sekitar anjungan.
“Di layer 2, kita juga memasang moveable oil boom sepanjang 2 x 200 meter untuk menghadang ceceran minyak dari lapis 1 yang masih belum tertahan sepenuhnya,” kata Nicke, saat konferensi pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pertamina terkait perkembangan penanganan tumpahan minyak serta dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat pesisir di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (1/8).
Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan Samsu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Meidawati dan jajaran Eselon I lingkup KKP.
Komentar tentang post