Darilaut – Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) Inger Anderson mengatakan inilah saatnya untuk bekerja sama dan mengambil tindakan terhadap krisis iklim sekarang ini.
Inger mengingatkan bahwa ketika planet ini dalam krisis, orang-orang berada dalam krisis.
“Orang-orang terhuyung-huyung dari gelombang panas. Banjir dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya melanda kita setiap hari,” kata Inger, saat Pertemuan Bersama Menteri Lingkungan dan Iklim yang diselenggarakan oleh Presidensi G20 Indonesia di Bali, Rabu (31/8).
Menurut Inger kita hidup di masa yang berbahaya bagi planet kita. Krisis tiga planet, krisis perubahan iklim, hilangnya alam, dan polusi serta limbah ada di depan kita.
Krisis rangkap tiga merusak kemajuan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Seperti yang telah dicatat oleh Sekretaris Jenderal PBB, ini bukan saatnya untuk menyalahkan iklim.
“Setengah dari umat manusia berada di garis api. Saya meminta Anda untuk mengambil tindakan terhadap iklim sekarang,” ujar Inger yang menyampaikan pidato secara virtual dari Kenya, Afrika Timur.
Di Afrika Timur, kata Inger, kita menyaksikan kondisi terkering. Lebih dari 20 juta orang terkena dampak dan menderita kekurangan pangan.
“Jika ada satu krisis yang kita semua pahami, itu adalah krisis iklim. Tetapi kita juga harus memahami krisis polusi karena tidak ada yang menghirup udara bersih di dunia tempat kita hidup saat ini,” ujar Inger.
Komentar tentang post