BILA kita berada didekat daerah aliran sungai (DAS) Tondano atau Kuala Jengki, cobalah luangkan waktu lima belas menit saja. Cermati dengan seksama berapa sampah plastik, berupa kantong, kemasan dan botol yang hanyut.
Di sore hari, pada awal Agustus, hanya dalam 15 menit, sedikitnya 25 sampah plastik yang hanyut. Begitupula di pagi hari. Konsentrasi buangan sampah plastik yang hanyut di Kuala Jengki ini, paling banyak di sore dan pagi hari. Sampah plastik ini masuk ke muara, Teluk Manado hingga ke perairan Bunaken. Kondisi ini masih seperti pada 1990-an lalu.
Buangan plastik dari DAS Tondano/Kuala Jengki ini terapung-apung di teluk hingga ke Bunaken.
Masalah sampah yang masuk ke Bunaken telah menjadi perhatian berbagai pihak. Sejak awal 1990-an, instansi dari Pariwisata (waktu itu, Kantor Wilayah Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi) menggelar acara: lomba sapu laut di Pulau Bunaken. Kegiatan serupa masih dilakukan hingga sekarang ini.
Membersihkan sampah plastik dapat mengurangi jumlah yang ada di pantai dan laut. Namun, bila sampah plastik ini masih tetap dibuang di sungai dan pinggiran pantai, kondisinya akan tetap sama.*
Komentar tentang post