Jakarta – Anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO), Dr. Sri Mariati mengatakan bahwa setiap tahun terdapat 100 ribu hewan laut mati karena sampah plastik. Selain hewan laut, sedikitnya satu juta burung-burung laut mengalami hal yang sama.
“Ada 100 ribu hewan laut dan 1 juta burung laut mati setiap tahun karena mengonsumsi atau terjerat sampah plastik,” kata Sri, saat diskusi ‘Blended Financing untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan Indonesia’ yang diselenggarakan ISKINDO di Gedung Mina Bahari 3, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, beberapa waktu lalu.
Sampah plastik dapat memicu perubahan iklim, mencemari lingkungan dan terurai sangat lama. “Sampah plastik ini berbahaya bagi hewan dan manusia,” kata Sri yang pernah bekerja di Conservation International.
Jenis sampah yang banyak ditemukan di laut, kata Sri, seperti puntung rokok, pembungkus makanan, botol dan tas plastik. Kemudian, tutup botol, alat makanan plastik, sedotan, botol kaca. Selain itu, kaleng makanan minuman, tas kertas dan sampah lainnya.
Untuk mengatasi permasalahan lingkungan laut di Indonesia, Sri yang juga Direktur Eksekutif Yayasan Belantara menjelaskan bahwa perlu dilakukan penerapan blended financing. Blended financing adalah mekanisme pembiayaan bersama suatu proyek, baik di daerah, nasional maupun international.
Istilah blended financing biasa digunakan dalam pembiayaan yang berkelanjutan. Yang saat ini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di tingkat nasional yang membutuhkan bantuan dari pihak swasta agar ikut andil mencapai tujuan nasional.
Pemanfaatan dana swasta untuk perbaikan lingkungan telah banyak dilakukan di negara maju. Dana yang diberikan berupa philanthrophy, berupa dana sosial dan lingkungan. Artinya, sama dengan public-private partnership (PPP) atau kemitraan antara pemerintah dan swasta.
Sri memberikan contoh studi kasus permasalahan sampah. Tren peningkatan sampah dengan sifatnya yang sulit terurai, telah menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati laut, estetika, kesehatan pangan dan manusia.*
Sumber: iskindo.or.id 4 April 2018.
Komentar tentang post