Darilaut – Selama 10 hari, dari tanggal 5 sampai 14 Agustus, delegasi dari 179 negara akan merundingkan polusi plastik di Jenewa, Swiss.
Perundingan di Jenewa dipimpin oleh Jyoti Mathur-Filipp, Sekretaris Eksekutif Komite Negosiasi Antarpemerintah (Intergovernmental Negotiating Committee – INC) untuk Polusi Plastik dan Kepala Sekretariat INC.
Jyoti mengatakan tahun 2024 saja, umat manusia diproyeksikan menggunakan lebih dari 500 juta ton plastik. Dari jumlah ini, 399 juta ton akan menjadi sampah.
Prakiraan terbaru menunjukkan bahwa kebocoran plastik ke lingkungan akan meningkat 50 persen pada tahun 2040.
“Biaya kerusakan akibat polusi plastik dapat meningkat hingga kumulatif $281 triliun antara tahun 2016 dan 2040,” ujarnya, mengutip siaran pers PBB.
Bahaya Serius
Menjelang pertemuan di Jenewa, jurnal medis ternama The Lancet menerbitkan peringatan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam plastik menyebabkan penyakit yang luas “di setiap tahap siklus hidup plastik dan di setiap tahap kehidupan manusia”.
Lebih dari dua lusin pakar kesehatan yang dikutip dalam jurnal tersebut, menjelaskan bahwa bayi dan anak-anak sangat rentan.
“Plastik merupakan bahaya yang serius, terus berkembang, dan kurang disadari bagi kesehatan manusia dan planet ini” dan bertanggung jawab atas kerugian ekonomi terkait kesehatan yang melebihi $1,5 triliun per tahun,” menurut laporan tersebut.