Darilaut – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan lautan menyerap 90 persen kelebihan panas dari emisi gas rumah kaca dan menyerah di bawah tekanan: penangkapan ikan yang berlebihan, kenaikan suhu, polusi plastik, pengasaman.
Melansir dari UN News, Guterres mengatakan terumbu karang sedang sekarat, stok ikan sedang runtuh. Naiknya permukaan laut, katanya, dapat segera “menenggelamkan delta, merusak tanaman, dan menelan garis pantai — mengancam kelangsungan hidup banyak pulau.
“Laut adalah sumber daya bersama yang utama,” kata Guterres kepada para delegasi yang berkumpul di Nice untuk menghadiri membuka Konferensi Kelautan Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-3 atau Third United Nations Ocean Conference (UNOC3).
“Namun, kita gagal melakukannya,” ujar Sekretaris Jenderal PBB saat membuka konferensi, dengan latar Laut Tengah (Mediterania) yang berkilauan, di Nice, Prancis, Senin (9/6).
Guterres menyampaikan kecaman langsung atas hubungan manusia yang retak dengan laut.
Lebih dari 50 Kepala Negara dan Pemerintahan mengambil bagian dalam acara pembukaan, termasuk Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen — sebuah unjuk kekuatan politik yang menggarisbawahi bobot KTT tersebut.
Secara total, lebih dari 120 negara berpartisipasi dalam pertemuan lima hari tersebut, yang menandakan semakin besarnya pengakuan bahwa kesehatan laut tidak dapat dipisahkan dari stabilitas iklim, ketahanan pangan, dan keadilan global.