TIM PENELITI dari Departemen Teknin Mesin dan Industri, Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan mesin pencacah sampag plastik kresek. Sampah plastik yang dicacah ini dapat digunakan untuk bahan campuran aspal.
Inovasi mesin pencacah plastik kresek ini dibuat oleh Dr Muslim Mahardika dengan melibatkan peneliti lain, yaitu Dekan Fakultas Teknik Prof Nizam, Dr Rachmat Sriwijaya, Sigiet Haryo Pranoto dan Fajar Yulianto Prabowo.
Menurut Muslim, tujuan utama pembuatan mesin pencacah plastik kresek untuk mengembangkan pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai tambah, termasuk mengurangi sampah plastik yang ada di masyarakat.
“Hasil cacahan plastik tersebut digunakan sebagai bahan daur ulang plastik yang digunakan oleh pabrik daur ulang plastik dan juga sebagai bahan campuran aspal,” kata Muslim seperti dikutip Ugm.ac.id.
Mesin pencacah plastik kresek dikembangkan sejak awal tahun 2018 lalu. Dibuat sesuai dengan permintaan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang membutuhkan bahan plastik sebagai bahan campuran aspal untuk pembangunan ruas jalan.
Saat ini, mesin telah diproduksi secara massal oleh PT Barata Indonesia. Mesin-mesin tersebut dibagikan Kementrian PUPR kepada pemerintah daerah dan masyarakat di sejumlah daerah Indonesia.
Komentar tentang post