Jakarta – Indonesia memiliki komitmen untuk mengurangi sebanyak 70 persen sampah plastik di laut. Setiap tahun, sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton dan sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik.
Karena itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak seluruh rakyat, anak muda, yang tua, anak-anak milenial, bahu-menahu menjaga laut Indonesia.
“Bagaimana kita akan menuju komitmen Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di laut tahun 2025, kalau kita tidak mulai dari sekarang untuk membersihkan wilayah pantai-pantai dan wilayah pesisir kita,” kata Menteri Susi, dalam konferensi pers, awal pekan ini di kantor KKP Jakarta, Senin (13/8).
Turut hadir dalam konferensi pers ini, antara lain aktivis Pandu Laut Nusantara Akhadi Wira Satriaji alias Kaka Slank bersama istri, Natascha; Istri Ridho Slank, Ony Serojawati; Direktur Diet Kantong Plastik Tiza Mafira; dan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi.
Menteri Susi mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta “Menghadap Laut” sebagai bentuk kecintaan dan loyalitas terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penyadaran bahwa laut bukanlah tempat pembuangan sampah.
Berdasarkan data World Economic Forum 2016, dari seluruh plastik yang dihasilkan, hanya dua persen yang dapat didaur ulang secara efektif, 14 persen didaur ulang, 14 persen di bakar, 40 persen menumpuk di tempat pembuangan akhir dan tempat pembuangan sementara (TPA/TPS) dan 32 persen lainnya mengotori lingkungan.
Indonesia saat ini menempati peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan. Apabila tidak segera ditanggulangi, World Economic Forum memprediksi di tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di laut dibandingkan ikan.
Riset yang dilakukan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin menemukan bahwa sepertiga sampel ikan yang ditangkap di daerah Timur Indonesia mengandung mikro plastik. Bahkan, mikro plastik telah terkandung dalam hampir semua air keran di seluruh dunia.*
Komentar tentang post