Jakarta – Sejak Sabtu (5/1) hingga Minggu (6/1) pagi, secara visual gunungapi Karangetang di Pulau Siau Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara terlihat jelas hingga tertutup kabut. Melalui rekaman seismograf tercatat 47 kali gempa guguran di Karengetang.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Masyarakat, pengunjung dan wisatawan tidak melakukan pendakian atau beraktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius 3 kilo meter ke arah Baratlaut.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Berdasarkan Laporan Kebencanaan Geologi 6 Januari 2019, Gunung Karangetang (2460 m dpl) berada pada tingkat aktivitas Level III (siaga). Asap kawah utama tidak teramati dari atas puncak. Angin bertiup lemah ke arah timurlaut dan baratdaya.
Komentar tentang post